Tata Cara Shalat Tolak Bala di Malam Rebo Wekasan, Serta Hukum Meyakininya dalam Pandangan Islam
Berikut ini panduan cara shalat tolak bala Rebo Wekasan atau Rabu Pamungkas, dilengkapi dengan doa memohon keselamatan.
“Misalnya bertawasul dengan Wali Songo. Saat berdoa bilangnya begini: Ya Allah, berkat kemuliaan para wali-Mu ini, aku memohon kepada-Mu, dan seterusnya. Kalau ini boleh,” ungkapnya.
Shalat Tolak Bala
Shalat sunah tolak bala Rebo Wekasan atau Arba Mustakmir merupakan salat tak wajib yang dilaksanakan setelah terbitnya matahari, sebagaimana dilansir Tribunjabar.id.
Baca juga: Dipercaya Turun 20 Ribu Bencana, Bagaimana Hukum Peringati Rebo Wekasan? Ini Kata Ustaz Abdul Somad
Namun ada pula yang melaksanakannya setelah waktu shalat Magrib.
Pelaksanaan shalat sunat Lidaf’il Bala diambil dari keterangan yang tercantum dalam kitab al-Jawahir al-Khomsi halaman 51-52.
Dilaksanakan pada pagi hari Rabu terakhir Bulan Safar, sebanyak 4 rakaat 2 kali salam.
Meski menurut sejumlah ulama, Rasulullah SAW tak pernah melakukannya konon melaksanakan salat tolak bala di Rebo Wekasan menjauhkan semua bala yang akan datang kepada diri sendiri dan keluarga.
Ulama Islam menjelaskan, jika umat khawatir dengan musibah dan bencana tidak ada cara lain selain mendekatkan diri kepada Allah dan meminta pertolongan-Nya.
Salah satunya adalah menjalankan Shalat Hajat agar diselamatkan dari segala bentuk marabahaya.
Alhamrhum KH Maimoen Zubair menyampaikan terdapat amalan, Shalat Hajat agar selamat dari hal tersebut.
Shalat Hajat inilah yang dikenal dengan shalat tolak bala Rebo Wekasan.
Berikut niat shalat tolak bala :
أُصَلِّى سُنَّةً لِدَفْعِ اْلبَلاَء أْرْبَعَ رَكَعَاتٍ إِمَاًمًا \مَأْمُوْمًا لِلّٰهِ تَعَالَى أَللهُ أَكْبَرْ
Setiap rakaat ba’da fatihah membaca :
- Surat al-Kaustar 17 kali,
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/berdoa103.jpg)