Akui Tak Mampu Selesaikan Masalah Lingkungan Hidup di Jakarta, Anak Buah Anies Minta Bantuan Warga
Anak buah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ini menyebut, masalah lingkungan hidup tak hanya sebatas masalah sampah dan polusi udara.
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Lingkungan Hidup (LH) mengaku tak bisa menyelesaikan masalah lingkungan hidup di ibu kota.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk turut berkolaborasi dengan pemprov menyelesaikan masalah lingkungan hidup di Jakarta.
"Kami sangat menyadari keterbatasan anggaran dan sumber daya manusia (SDM) bisa disupport oleh teman-teman kolaborator melalui aksi kolaborasi," ujar Asep Kuswanto saat ditemui di Hotel Grand Sahid, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (21/9/2022). Rabu (21/9/2022).
Anak buah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ini menyebut, masalah lingkungan hidup tak hanya sebatas masalah sampah dan polusi udara.
Menurutnya, masalah lingkungan hidup sangat luas hingga mencakup soal isu perubahan iklim.
Baca juga: Kualitas Udara di Jakarta Terburuk di Dunia pada Hari Ini, Dinas Lingkungan Hidup Ungkap Penyebabnya
Baca juga: Sampai lengser dari Gubernur DKI, Anies Baswedan Gagal Bangun Tempat Pengolahan Sampah ITF Sunter
Oleh karena itu, Dinas LH DKI Jakarta mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk turut berpartisipasi mengatasi masalah lingkungan hidup di ibu kota.
"Kami harap kolaborator yang ada di Jakarta bisa sama-sama menuntaskan isu lingkungan dengan berbagai program," ujarnya.

Untuk mewadahi itu semua, Pemprov DKI Jakarta kemudian mengadakan Forum Kolaborasi Sosial Berskala Besar (KSBB) Lingkungan Hidup dengan melibatkan sejumlah stakeholder.
Forum ini sudah digelar dua kali pada Juni 2022 lalu dan pagi tadi di Hotel Grand Sahid Jaya, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Baca juga: Debu Hitam Cemari Kawasan Marunda, Dinas LH DKI Terus Pantau Perkembangan Pencemaran Udara Ibu Kota
Pada pertemuan pertama, peserta forum berjumlah 21 dan pada forum kedua ini jumlahnya meningkat dua kali lipat menjadi 42.
"Kedepannya kami harap peran kolaborator bisa lebih terwadahkan dengan baik, sehingga aksi mereka bisa sepenuhnya support isu pemda," tuturnya.
"Kami enggak mau kolaborator yang sudah hampir dua tahun kerja sama dengan kami tidak terwadahi dengan baik. Mudah-mudahan dengan forum ini kedepannya kolaborator dan Pemprov bisa bersinergi," sambungnya.