Pilpres 2024
Langkah AHY Sebagai Capres Bakal Tertutup Bila Demokrat, PKS dan NasDem Berkoalisi
Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tidak mungkin jadi calon presiden (capres) bila partainya, PKS dan NasDem berkoalisi.
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Jaisy Rahman Tohir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tidak mungkin jadi calon presiden (capres) bila partainya, PKS dan NasDem berkoalisi.
Hal ini diungkapkan pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin.
"Ya nggak mungkin kalau Demokrat ingin jadi capres. Kenapa? Kan suara pada Demokrat lebih kecil dibandingkan dengan NasDem ya," ucapnya saat dihubungi, Rabu (21/9/2022).
Ia menilai peluang Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk menjadi capres pun lebih besar.
Apalagi setelah pertemuannya dengan tiga ketua umum partai politik.
Aneis Baswedan bertemu dengan Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Ketum PKS Ahmad Syaikhu, Ketum NasDem Surya Paloh serta Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla di acara pernikahan putri Ketua Komisi VII DPR fraksi NasDem, Sugeng Suparwoto pada Minggu (18/9/2022) lalu.
Bila berkoalisi, ketiga parpol ini dengan leluasa bisa mengusung orang nomor satu di DKI itu untuk melenggang maju sebagai capres pada Pilpres 2024 mendatang.
"Kedua elektabilitas (AHY) lebih rendah daripada Anies kan gitu. Dari dua indikator aja ya nggak mungkin kalau Demokrat memaksakan AHY jadi capres, lalu Anies jadi cawapres nggak mungkin. Logikanya nggak masuk," lanjut Ujang.
"Jadi kalau Demokrat ingin berkoalisi dengan Nasdem dengan PKS paling-paling dapat cawapres seperti itu. Itu logika nasional dalam berkoalisi," pungkasnya.
Bawa Berkah Buat Anies Baswedan
Ujang juga melihat pertemuan di acara resepsi itu berkah bagi Anies Baswedan.
"Saya melihatnya, pertemuan Anies dengan ketiga ketum partai sesuatu yang menurut saya mungkin berkah bagi Anies ya," ucapnya.
Bila tak disengaja, obrolan saat bertemu AHY, Ahmad Syaikhu, Surya Paloh serta Jusuf Kalla bisa mengarah ke politik.
Bahkan, potensi muatan politik dinilainya dominan dibalik pertemuan tersebut terutama kemungkinan membahas koalisi diantara ketiga partai tersebut, untuk mendukung Anies maju sebagai calon presiden (capres) pada Pilpres 2024.
