Dear Pak Anies, Warga Keluhkan Juru Parkir Liar di Pasar Perumnas Klender: Bayar Sampai Dua Kali
Keberadaan juru parkir liar di Pasar Perumnas Klender sudah pernah dikeluhkan warga, tapi hingga kini pasar milik Pemprov DKI Jakarta itu belum bebas
Penulis: Bima Putra | Editor: Acos Abdul Qodir
Sebagai informasi, pada tahun 2019 lalu pengelola parkir Pasar Perumnas Klender membenarkan bila terdapat 11 juru parkir liar yang sudah beroperasi sejak parkir masih dikelola Dinas Perhubungan.
Kala itu Pengelola Parkir Pasar Perumnas Klender, Reza mengatakan 11 juru parkir liar tersebut tetap bertahan bahkan hingga tata kelola parkir diambil alih oleh PT Jakarta Propertindo (Jakpro).
"Dari dulu sudah ada, informasi yang saya dapat dari dulu sudah ada. Sebelumnya parkiran dikelola Dishub, selepas Dishub baru kita yang mengelola. Tapi sampai sekarang jokinya tetap ada," kata Reza, Rabu (10/7/2019).
Sekretaris Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Agus Suratno pun mengkritik sikap PT Jakpro selaku pengelola parkir di Pasar Perumnas Klender karena membiarkan juru parkir liar.
"Tentu saja ini melanggar Perda Perparkiran Jakarta. Pengelola pasar tidak bisa membiarkan hal ini terjadi, sebab konsumen sudah resmi membayar parkir," kata Agus saat dikonfirmasi, Kamis (11/7/2019).
Anies Akui Masih Ada Pejabat Pasar Cari Untung

Gubernur Anies Baswedan saat meresmikan empat pasar yang dikelola Perumda Pasar Jaya di Pasar Cipinang Kebembem, Jakarta Timur, Kamis pagi, menyindir adanya oknum pejabat pasar yang 'bandel' mengumpulkan pundi-pundi keuntungan pribadi.
Padahal, saat ini masyarakat dalam kondisi kesulitan dengan mahlanya harga barang dan kenaikan harga BBM.
Ia mengingatkan agar pejabat pengelola Pasar Jaya dan jajarannya agar melihat dunia perpasaran sebagai ladang untuk meningkatkan kesejahteraan warga, bukan untuk meraup keuntungan.
"Penderitaan yang dihadapi oleh masyarakat akibat kenaikan-kenaikan harga sudah terlalu gede. Jadi di tempat seperti ini ambil lah yang wajar, ambil lah yang normal. Dan bagi semua yang bekerja dalam urusan perpasaran ini direksi dan seluruh manajemennya, jangan semata mata pandang ini sebagai cara untuk meningkatkan pundi-pundi di rumah, tetapi pandang ini untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh warga di Jakarta," kata Anies di Pasar Cipinang Kebembem.
Baca juga: Sampai lengser dari Gubernur DKI, Anies Baswedan Gagal Bangun Tempat Pengolahan Sampah ITF Sunter
Anies pun mencontohkan kisah Wakil Presiden Indonesia pertama, Bung Hatta.
Dengan kerendahan hati dan kebaikannya, Bung Hatta ikut berjuang pada kemerdekaan Indonesia dan memakmurkan rakyat.
Ia memangkas ego meskipun dengan jabatan dan relasi yang dimiliki bisa membawanya pada kehidupan yang lebih sejahtera.
"Kalau dia mikirin dirinya sendiri dia dididik sampai sarjana di saat kita semua masih belum sekolah, belum sekolah dan sekarang ini generasi kita udah pada sekolah. Di saat pada sekolah kita enggak bisa mengendalikan yang namanya kerakusan," tambahnya.
" Kita enggak bisa namanya keserakahan apa yang terjadi segalanya dilihat sebagai peluang untuk memperkaya diri sendiri, peluang untuk memperkaya kelompok, peluang untuk memperkaya kelompok, peluang untuk memperkaya golongan macam-macam, hentikan praktik-praktik seperti itu dalam ekosistem perpasaran kita, hentikan," ungkapnya.
Baca juga: Akui Tak Mampu Selesaikan Masalah Lingkungan Hidup di Jakarta, Anak Buah Anies Minta Bantuan Warga
Berangkat dari hal ini, Anies mengingatkan mereka yang terlibat dalam kegiatan perpasaran untuk membuat pasar di Jakarta lebih efesien dan terjangkau.
"Tempatkan kepentingan umum di atas aspirasi pribadi, ini nampaknya klasik bapak ibu tetapi kira-kira begini kalau mau ambil yang gede-gede jangan ambil di urusan yang kepentingan hajat rakyat banyak karena yang hajat," tandasnya.