Politikus Depok Suruh Push Up Sopir Truk
Sopir Truk Korban Push Up Injak hingga Gamparan Pimpinan DPRD Depok Bakal Dipertemukan Senin, Damai?
Zulpan mengatakan, meski telah membuat laporan, sopir truk AM telah sepakat bertemu dengan Tajudin Tabri di Mapolres Metro Depok pada Senin (26/9/2022
Penulis: Abdul Qodir | Editor: Acos Abdul Qodir
TRIBUNJAKARTA.COM, - Ahmad Misbah (34), sopir truk yang dipaksa push up, diinjak, berguling di jalan hingga sempat digampar Wakil Ketua DPRD Kota Depok Tajudin Tabri telah melaporkan kasus dugaan penganiayaan yang menimpanya ke polisi.
Terkini, polisi bakal mempertemukan kedua orang tersebut di Mapolesta Depok pada Senin, 26 September 2022.
Laporan AM telah teregistrasi dengan nomor LP/B/2267/IX/2022/SPKT/Polres Metro Depok pada 23 September 2022.
Tertulis juga di laporan tersebut bahwa sang sopir truk melaporkan dugaan tindak pidana penganiayaan yang dialamiinya di Jalan Raya Krukut, Kecamatan Limo, Kota Depok, pada Jumat, 23 September 2022, pukul 12.30 WIB.
Laporan tersebut juga mencatat bahwa terlapor yakni Tajudin Tabri menganiaya korban dengan cara memukul wajah korban serta menginjak pelapor yang sedang dalam posisi push up.
Baca juga: Kadung Malu Aksi Permalukan Sopir Truk Berguling di Jalan, Emosi Anggota DPRD Depok Harus Dibayar
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan membenarkan sopir truk tersebut telah membuat laporan kepolisian.
"Benar (sudah laporan). Laporan memang sudah masuk kemarin," ujar Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan saat dikonfirmasi, Sabtu (24/9/2022).

Zulpan mengatakan, meski telah membuat laporan, sopir truk AM telah sepakat bertemu dengan Tajudin Tabri di Mapolres Metro Depok pada Senin (26/9/2022).
Polisi akan memediasi AM dan Tajudin untuk menyelesaikan perkara yang videonya viral di media sosial itu.
"Kepada penyidik bahwa keduanya telah menyampaikan, Senin akan datang ke Polres untuk menyelesaikannya," kata Zulpan.
Zulpan mengatakan, penyidik mengedepankan upaya restorarive justice atau keadilan restorarif dalam menangani kasus tersebut.
Baca juga: Penampakan Pipa Gas yang Buat Pimpinan DPRD Depok Hukum Sopir Truk Berguling dan Push Up di Aspal
"Polisi yang menentukan, kan ada mekanisme restorative justice. Apabila sudah ada kesepakatan damai, akan difasilitasi," kata Zulpan.
Viral di Media Sosial
Aksi Tajudin Tabri memerintahkan sopir truk untuk push up dan berguling-guling di aspal jalan hingga sempat menginjak terjadi di Jalan Raya Kerukut, Limo dan viral di media sosial pada Jumat (24/9/2022).
Video tersebut diunggah melalui akun Instagram @depokhariini. Selain menyuruh push up,
Dalam video, terlihat Tajudin Tabri berpakaian serba hitam dan mengenakan kopiah.

Di hadapannya, ada seorang sopir truk sedang push up di aspal jalan.
Tajudin terlihat bertolak pinggang dan mengangkat kaki kanan, lalu menginjak pundak sopir truk.
Kemudian, ia terlihat mendorong pria tersebut hingga jatuh ke belakang sembari berteriak.
"Guling-gulingan, guling-gulingan," teriak Tajudin di video yang beredar.
Sopir truk ini pun terlihat pasrah menuruti semua perintah Tajudin Tabri.
Ia tampak berguling-guling di kiri dan kanan jalan dengan disaksi banyak warga dan pengendara yang melintas.
Mengaku Spontan, Emosi dan Minta Maaf
Tajudin mengakui bahwa orang dalam video tersebut adalah dirinya.
Ia menceritakan, awalnya mendapat telpon dari masyarakat tentang adanya truk yang melintas di Jalan Raya Kerukut, Limo, dan muatannya mengenai dan merusak portal pembatas pipa gas.
Dan kejadian itu adalah kali ketiga.
Baca juga: Oknum Anggota DPRD Kota Tangerang Diduga Lakukan Pengeroyokan
"Saya mengklarifikasi kejadian tadi karena memang viral ya, saya secara pribadi terutama kejadian itu karena di luar batas kemampuan atau kontrol saya," jelas Tajudin di Warung Betawi Ngoempoel, Beji, Kota Depok, Jumat (23/9/2022).
"Kenapa demikian, karena ini kejadian sudah yang ketiga kali. Ketika kejadian kedua saya juga turun (ke lokasi)," sambungnya lagi.
Saat kejadian yang kedua, Tajudin mengatakan dirinya sudah menegur sopir truk yang melintas dan muatannya merusak pagar atas pembatas pipa gas.
Bahkan, sopir truk pada kejadian kedua itu telah membuat surat pernyataan agar tak lagi melintas dengan muatan yang berlebih.
"Pada kejadian kedua saya ada grup whatsapp, disitu warga sampai bilang ini kerjaan dewan ngapain aja, sampai kejadian dua kali. Padahal ini kan bukan tupoksi saya," bebernya.
"Tapi karena saya juga berasa terusik, akhirnya saya turun dan diperbaiki lah dengan surat pernyataan mereka tidak akan mengulangi lagi," timpal Tajudin.
Buntut dari peristiwa itu terjadi siang tadi, dimana ada sopir truk yang kembali melintas dan muatannya mengenai pagar pembatas pipa gas.
"Nah tadi kebetulan saya baru dinas dari Tangerang Selatan, tiba-tiba ditelpon lagi saya oleh warga masyarakat sekitar situ. Karena gak ada yang berani menegur kepada pihak sopir itu," katanya.
Ia pun kembali turun ke lokasi, dan mengakui menghukum sopir truk tersebut dengan cara push up dan berguling-guling di jalan
"Akhirnya saya spontan pada kejadian yang ketiga ini, saya memuncak emosinya. Tapi saya mohon maaf tadi sudah ketemu juga dengan pihak tol, mediasi," ujarnya.
Tajudin Tabri mengakui menghukum sopir truk itu push up hingga guling-guling di jalan lantaran emosi dan lepas kontrol.
"Nah didasari itu tanpa melihat lagi apa status saya, saya emosi bang," katanya.
Namun, Tajudin menyangkal kakinya sampai menginjak badan sopir truk yang sedang posisi push up.
"Tapi itu gak diinjak bang, baru gini (mengangkat kaki). Tapi, saya suruh guling dan push up, maksudnya untuk efek jera saja," dalihnya.
"Tapi, kalau memang menurut masyarakat saya yang sudah viral itu, saya mohon maaf. Itu didasari dorongan masyarakat agar saya ada tindakan terhadap sopir-sopir yang tidak mengindahkan (teguran) itu," sambungnya lagi.
Ia pun kembali menyampaikan permmintaan maaf atas perbuatan yang dilakukannya terhadap sopir truk tersebut.
"Iya tadi saya sudah sampaikan itu, tapi intinya ya kan kita ini ada rasa kalau memang salah saya sudah menyampaikan permohonan maaf," ucapnya.
Baca juga: Anak Anggota DPR Dihajar Sampai Babak Belur, Korban Ternyata Hendak Menghadiri Ultah Nenek Pacarnya
Ditanya mengenai apa yang dilakukannya bisa diproses secara pidana, Tajudin berdalih masalah ini masih bisa dimediasikan dengan korban.
"Segala sesuatunya kan bisa dimediasikan gak tiba-tiba persoalan gini langsung ditindak hukum," ucapnya.
"Kecuali saya arogan dan tak ada upaya untuk mediasi, tak ada upaya untuk menemui pihak tol. Tadi pun dia menerima (permintaan maaf)," sambung Tajudin.
Golkar Siapkan Sanksi
Ketua DPD Partai Golkar Kota Depok, Farabi Arafiq, menyatakan mengaku menyesalkan perbuatan anggota partainya, Tajudin Tabri ini.
"Menanggapi video viral HTJ (Haji Tajudin Tabri) pada sopir truk, saya ketua DPD Partai Golkar sangat menyesalkan kejadian tersebut terjadi dan DPD Partai Golkar telah melakukan pemanggilan terhadap yang bersangkutan melalui surat," kata Farabi.
Farabi mengatakan pihaknya akan melakukan proses secara kepartaian terhadap yang bersangkutan.
"Untuk selanjutnya dilakukan proses secara kepartaian sesuai AD/ART partai Golkar, yang mana yang bersangkutan dapat dikenai sanksi tegas sesuai derajat kesalahannya," bebernya.
Menyoal sanksi, Farabi mengatakan pihaknya tak main-main, bahkan bisa berujung hingga pemecatan.
"(Sanksi) dari yang ringan sampai pada pemecatan, tergantung pada hasil investigasi tim khusus dan klarifikasi dari yang bersangkutan," tuturnya.
Baca juga: Kasus Penyekapan Pengusaha di Depok Berakhir Damai, Korban Pilih Restorative Justice
Farabi berujar, Partai Golkar adalah partai yang menegakkan keadilan serta bernapaskan kasih sayang.
Oleh sebab itu, pihaknya sama sekali tidak membenarkan apa yang dilakukan oleh Tajudin.
"Partai Golkar adalah partai yang menegakkan keadilan serta bernapaskan kasih sayang sehingga kami tidak membenarkan hal ini," imbuhnya.
"Kami meminta yang bersangkutan meminta maaf pada masyarakat dan sopir truk tentang hal ini.
Persoalan supir truk melakukan kesalahan silahkan diproses sesuai peraturan perundangan, yang berlaku tanpa diperlukan secara kasar. Kami sebagai partai pro rakyat berkomitmen tidak membiarkan persoalan ini. Kader-kader kami harus humanis sebagai pelayan masyarakat," pungkasnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sopir Truk yang Disuruh "Push Up" dan Berguling di Jalan Laporkan Wakil Ketua DPRD Depok ke Polisi"