20 Kafe Remang-remang di Rawa Malang Cilincing Ditutup, 40 PSK Kehilangan Pemasukan
Ia mengungkapkan, puluhan PSK yang beroperasi di Rawa Malang Cilincing mayoritas bukan merupakan warga Jakarta.
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, CILINCING - Sedikitnya 20 kafe remang-remang di tempat prostitusi Rawa Malang, RW 09 Kelurahan Cilincing, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara mulai ditutup hari ini, Senin (26/9/2022).
Imbas penutupan kafe remang-remang, sekitar 40 wanita pekerja seks komersial kehilangan "pekerjaan' sekaligus pemasukan.
"Kalau WTS (wanita tuna susila) yang bekerja itu ada sekitar 40. Mereka tersebar di sekitar 20 kafe," ucap Ketua RT 10 RW 09 Kelurahan Cilincing, Gondo Aristo kepada TribunJakarta.com di lokasi.
Ia mengungkapkan, puluhan PSK yang beroperasi di Rawa Malang Cilincing mayoritas bukan merupakan warga Jakarta.
Mereka ialah wanita tuna susila yang didatangkan dari berbagai daerah di luar DKI Jakarta.
"Dari mana-mana. Lengkap lah, mayoritas masih Indramayu, ada dari Subang, Karawang, Bandung, bahkan ada dari Lampung juga ada. Dari mana-mana lah," ucap Gondo.
Baca juga: Tempat Prostitusi Rawa Malang Ditutup Mulai Hari Ini, 20 Kafe Remang-Remang Berhenti Beroperasi
Gondo mengatakan, keberadaan lokalisasi Rawa Malang yang berdampingan dengan permukiman sedikit banyak memberikan keuntungan bagi warga.
Maka dari itu, selain para pemilik kafe dan PSK, warga yang membuka usaha di sekitar lokalisasi Rawa Malang juga dinilai akan terdampak dari penutupan ini.
"Karena kan warga kalo malem misalnya mereka jualan di sini, BRI Link juga. Tukang cuci, laundry. Cuma, kalau yang nggak ada kaitannya dengan prostitusi ini mereka sudah pasti keberatan," kata Gondo.

Berdasarkan pantauan TribunJakarta.com di lokasi siang hingga sore hari ini, tampak suasana di Rawa Malang cenderung sepi.
Puluhan kafe remang-remang yang berada dalam satu area dan berdekatan dengan permukiman warga itu tak ada satupun yang memunculkan aktivitas mencolok.
Hanya ada beberapa warga setempat yang duduk-duduk bersantai di depan kafe-kafe yang masih tertutup pintunya.
Kafe-kafe itu terlihat diberi nomor dan dipasangi teralis di depannya. Selain itu, ada label merek minuman keras yang ditambatkan di setiap kafe prostitusi tersebut.
Masih berdasarkan pantauan di lokasi, tak ada terlihat adanya wanita tuna susila alias pekerja seks komersial yang keluar masuk kafe remang-remang.
Yang ada hanya aktivitas normal warga permukiman setempat.
Baca juga: Sudah Tahu Ada Prostitusi ABG, Pihak Hotel di Pasar Minggu Malah Tutup Mata, Kini Diperiksa Polisi
Baca juga: Santri di Kota Tangerang Tewas Dianiaya Kakak Kelas, Pemkot Buka Jasa Konsultasi Masalah Psikis
Diberitakan sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria memastikan bahwa Pemprov DKI Jakarta akan menutup lokalisasi Rawa Malang, Cilincing, Jakarta Utara.
Hal itu merespons desakan warga untuk menutup tempat prostitusi yang lokasinya dinilai memengaruhi kejadian pemerkosaan terhadap bocah perempuan P (13) di hutan kota setempat pada 1 September 2022.
"Pasti, pasti semua (lokalisasi) akan (ditertibkan)," kata Ariza saat ditemui usai acara Musyawarah Nasional Komite Seni Budaya Nusantara di Jakarta Pusat, Sabtu (24/9/2022).