Anies Baswedan Bicara Penerapan Net Zero Carbon di Sekolah Swasta

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berharap kemitraan antar pemerintah dan sekolah swasta terjalin terkait gerakan net zero carbon.

TribunJakarta.com/Nur Indah Farrah Audina
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di SDN Ragunan 08, Jakarta Selatan, Rabu (28/9/2022) 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina

TRIBUNJAKARTA.COM, PASAR MINGGU - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berharap kemitraan antar pemerintah dan sekolah swasta terjalin.

Tujuannya, agar penerapan gedung sekolah dengan konsep net zero carbon dan green building bisa diterapkan juga di sekolah swasta.

"Jadi kita jangan pendekatannya negerisasi dari semua sekolah dan hanya pemerintah saja yang memiliki tanggung jawab. Tapi pemerintah membantu swasta. Nah ini yang harus kita kerjakan terus. Sekarang sudah dimulai dengan penerimaan peserta didik baru itu secara bersama. Nantinya kita sedang memproses untuk aturannya sehingga kita bisa mendukung sekolah-sekolah swasta dengan pembiayaan juga," katanya di lokasi, Rabu (28/9/2022).

"Sehingga sekolah swasta dan negeri bisa mengikuti konsep yang sama, pembiayaan yang juga dibantu oleh pemerintah. Jadi dengan begitu anak-anak kita semua bisa masuk dan mendapatkan pendidikan yang diselenggarakan oleh swasta maupun pemerintah dengan standar pelayanan yang setara," lanjutnya.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini menuturkan tak selamanya harus menambah jumlah sekolah.

Baca juga: Anies Resmikan Empat Sekolah Berkonsep Net Zero Carbon, Simak Pengertiannya dan Fasilitasnya!

Dukungan untuk sekolah-sekolah swasta yang sudah ada pun sangat diperlukan agar fasilitasnya sepadan dan setara dengan sekolah negeri.

"Kalau kita pendekatannya bangun sekolah terus swastanya tutup hilang, akhirnya justru kita tidak mengambil tanggung jawab bersama-sama," lanjutnya.

Selain itu, bangunan sekolah merupakan bangunan yang paling banyak dimiliki oleh pemerintah.

Sedangkan, berbicara tentang emisi karbon global, bangunan berkontribusi sebesar 39 persen emisi karbon global dan mengkonsumsi 36 persen dari total energi global.

“Jadi, bangunan itu adalah kontributor terbesar. Kita seringkali kalau melihat dekarbonisasi yang dipandang adalah kendaraan bermotor saja, tidak, sesungguhnya bangunan itu menyedot energi 36 persen kontribusi kepada emisi karbon global 39%," terang Anies.

“Bila kita tidak mengkoreksi bangunan-bangunan, terutama di perkotaan, maka kualitas udara di tempat ini akan selalu menghadapi masalah. Karena itu, mengapa kita harus menuju pada green building dan kita mulai dari sekolah-sekolah kita," pungkasnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved