Anies Baswedan Banggakan 4 Sekolah Net Zero Carbon, DPRD Sindir Nasib 233 Sekolah Tak Layak di DKI

Saat Anies membanggakan 4 sekolah berkonsep net zero carbon, DPRD DKI mempertanyakan nasib 223 gedung sekolah tak layak di ibu kota.

Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Yogi Jakarta
TribunJakarta.com/Nur Indah Farrah Audina
Saat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membanggakan empat sekolah berkonsep net zero carbon atau bangunan rendah emisi yang baru diresmikannya, Anggota DPRD DKI Jakarta, Ima Mahdiah mempertanyakan nasib 223 gedung sekolah tak layak di ibu kota. 

"Jadi menurut saya, konsep bangunan net zero carbon ini hanya sebagai program kosmetik untuk menutupi kegagalan rehabilitasi total 233 sekolah di Jakarta yang sekali lagi luput menjadi program prioritas Anies Baswedan," papar Ima.

Anies Memotong Dana Rehab

Melansir Kompas.com, Pemprov DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Gubernur Anies Baswedan justru memotong dana rehab sekolah.

Mantan Menteri Pendidikan itu mengatakan pada 2019 bahwa fokus Pemprov DKI terhadap bidang pendidikan tak hanya soal pembangunan fisik.

Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Ima Mahdiah saat ditemui di ruangannya, lantai 7, Gedung DPRD, Jakarta Pusat, Kamis (7/11/2019).
Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Fraksi PDI Perjuangan, Ima Mahdiah pun mengkritik langkah Anies yang membangun berkonsep net zero carbon.

"Sering kali kita menganggap bahwa perhatian pada pendidikan itu diukur dari infrastruktur fisik, lalu dilihatnya rehab sekolah.

Padahal, dalam kenyataannya, sekolah yang direhab ya sekolah yang sudah baik pula," ujar Anies, Selasa (3/12/2019) silam.

Kala itu, Anies ingin Dinas Pendidikan DKI Jakarta lebih fokus pada pembangunan mutu sumber daya manusia (SDM).

Peningkatan mutu SDM, kata Anies, bisa dilakukan dengan membuat pelatihan-pelatihan. Kualitas para pendidik juga harus ditingkatkan.

Pada tahun 2020 silam. ada 30 gedung sekolah di Jakarta batal direhab.

Penyebabnya, anggaran rehab 30 gedung sekolah tersebut dicoret dari Kebijakan Umum Anggaran-Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2020 karena anggaran sempat defisit.

Kala itu, Ima Mahdiah sudah pernah marah mengenai hal tersebut.

"Kami pun anggota Dewan marah karena apa yang jadi aspirasi kami, masyarakat minta untuk (sekolah) direhab (tapi) enggak jalan," kata Ima saat dihubungi melalui telepon, Rabu (17/11/2021).

Baca juga: Pemprov DKI Bangun 4 Sekolah Berkonsep Net Zero Carbon

Menurut Ima, program rehabilitasi sekolah di Jakarta secara keseluruhan mungkin bisa menelan Rp 500 miliar.

Namun, untuk tahun 2022, Pemprov DKI Jakarta hanya menganggarkan Rp 21,2 miliar untuk dana rehabilitasi sekolah dan mengabaikan banyak sekolah yang harus direhabilitasi.

Fokus rehabilitasi tertuju pada bangunan sekolah tingkat taman kanak-kanak (TK).

Sebagian Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Saat Anies Potong Dana Rehab Sekolah dan Sebut Pendidikan Tak Hanya soal Infrastruktur..."

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved