JJ Rizal Desak Anies Stop Revitalisasi Halte TransJakarta yang Tutupi Patung Selamat Datang

Sejarahwan JJ Rizal mendesak Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berhenti melanjutkan revitalisasi halte Bundaran HI, Jakarta Pusat. Ini alasannya.

Tribunnews/Herudin
Ilustrasi halte Transjakarta. Sejarahwan JJ Rizal mendesak Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berhenti melanjutkan revitalisasi halte Bundaran HI, Jakarta Pusat. Ini alasannya. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Sejarahwan JJ Rizal mendesak Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berhenti melanjutkan revitalisasi halte Bundaran HI, Jakarta Pusat.

Diungkapkan melalui Twitter pribadinya, JJ Rizal menyebut revitalisasi halte Transjakarta Tosari-Bundaran Hotel Indonesia (HI) tersebut merusak karena menutupi pandangan ke arah Patung Selamat Datang yang berstatus objek diduga cagar budaya (ODCB).

"Pak gubernur @aniesbaswedan mohon stop pembangunan halte @PT_Transjakarta tosari-bundaran hi yg merusak pandangan ke patung selamat datang en Henk Ngantung fontein warisan presiden sukarno dgn gubernur Henk Ngantung sbg poros penanda perubahan ibukota kolonial ke ibukota nasional," cuitnya dikutip dari Twitter @JJrizal, Jumat (30/9/2022).

 

Menurutnya, Patung Selamat Datang Heng Ngantung turut menjadi simbol keramahan bangsa, semangat bersahabat melaksanakan ketertiban dunia berdasar kemerdekaan, perdamaian abadi, keadilan sosial.

"Hotel Indonesia bukan hanya simbol awal pariwisata modern indonesia pasca kolonial, tapi arsitektur karya abel sorensen, arsitek markas besar PBB di New York bersama presiden sukarno dgn para maestro lukis en sastra indonesia yg oleh sukarno disebut "pembuka wajah muka indonesia"," lanjutnya.

Baca juga: Laporan Tabloid Anies Baswedan Tak Berlanjut, Bawaslu Pastikan Tak Temukan Unsur Pelanggaran Pemilu

Kata JJ Rizal, kawasan bersejarah warisan Sukarno sudah menjadi sasaran aksi vandalisme dalam 20 tahun terakhir.

 

Sehingga bila pembangunan revitalisasi ini tak dihentikan dinilainya Jakarta kaya infrastruktur namun miskin karakter.

"Sekali lagi mohon pak gubernur @aniesbaswedan stop pembangunan halte @PT_Transjakarta yang arogan di kawasan cagar budaya penanda sejarah perubahan kota kolonial jadi kota nasional warisan Sukarno, jangan biarkan halte-halte itu jadi noda di buku sejarah masa pemerintahan bapak yang kaya prestasi," ungkapnya.

Baca juga: Anies Baswedan Banggakan 4 Sekolah Net Zero Carbon, DPRD Sindir Nasib 233 Sekolah Tak Layak di DKI

"Semoga @PT_Transjakarta menemukan model arsitektural yg lebih pantas en menguatkan vista sejarah yg berharga, kaya nilai serta perlu dirayakan sebagai berkah dari pendiri bangsa," pungkasnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved