Pilpres 2024
Puan Bertemu Airlangga,Pengamat Nilai PDIP Intip Peluang Bentuk Koalisi Jegal Anies di Pilpres 2024
Pengamat politik Jamiluddin Ritonga menilai ada dua agenda besar yang dibahas Puan Maharani bersama Airlangga Hartarto. Intip peluang jegal Anies.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Pengamat politik Jamiluddin Ritonga menilai ada dua agenda besar yang dibahas Ketua DPP PDIP Puan Maharani bersama Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto.
Sebagai informasi, pertemuan Puan - Airlangga ini berlangsung pagi tadi di kawasan Monas, Gambir, Jakarta Pusat.
"Pertemuan Puan-Airlangga tampaknya akan membicarakan dinamika politik kontemporer dan Pemilu 2024. Pembicaraan lebih spesifik tampaknya akan mengarah pada persoalan capres," ucapnya saat dikonfirmasi, Sabtu (8/10/2022).
Pengamat komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul ini menilai, agenda pertama yang mungkin dibahas ialah soal kemungkinan PDIP membentuk koalisi besar.
Sebagai informasi, saat ini Golkar sendiri sudah membentuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama PAN dan PPP.
Baca juga: Ajak Anak dan Menantu Sowan Bertemu AHY, Anies Dinilai Serius Jalan Bareng Demokrat di Pilpres 2024
"PDIP melalui Puan tampaknya ingin menggalang koalisi gemuk, seperti yang dilakukan saat ini di pemerintahan Presiden Joko Widodo," ujarnya.
"Melalui koalisi gemuk itu diharapkan dapat memenangkan Pilpres kembali," tambahnya menjelaskan.
Hal ini bukan tanpa alasan, sebelumnya Puan sudah melakukan safari politik menemui sejumlah pimpinan partai.
Seperti saat Puan soal ke kediaman Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto di Hambalang, Bogor, Jawa Barat hingga pertemuan Ketua DPR RI ini dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan.
Baca juga: Anies Baswedan Tiba-tiba Datangi Halte Bundaran HI Tengah Malam, Ternyata Ini Tujuannya!
"Kalau Puan dapat meyakinkan Airlangga dan nantinya dengan Prabowo, maka peluang koalisi besar akan terwujud," kata dia.
Menurutnya, koalisi besar ini diperlukan untuk menjegal Anies Baswedan yang baru-baru ini dideklarasikan NasDem sebagai capres 2024.
Selain NasDem, besar kemungkinan Anies juga akan didukung oleh PKS dan Partai Demokrat.
"Koalisi besar yang diharapkan Puan tentunya terdiri PDIP, Golkar, Gerindra, PKB, PAN, dan PPP. Walaupun disadari untuk mewujudkan koalisi besar itu tidak mudah mengingat partai-partai tersebut sudah membentuk koalisi," tuturnya.
Agenda besar kemudian yang mungkin dibicarakan Puan ialah soal sosok Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Menurutnya, dalam pertemuan itu Puan ini mengklarifikasi kemungkinan Ganjar akan diusung KIB sebagai capres atau cawapres pada Pilpres 2024.
Klarifikasi ini penting bagi Puan lantaran ada rumor bahwa KIB merupakan bentukan Istana yang disiapkan sebagai kendaraan bagi Ganjar maju dalam Pilpres 2024.
"Meskipun topik itu sensitif, tapi kemungkinan Puan akan meminta kepastian terkait rumor tersebut. Puan bahkan akan berharap agar Golkar menjauhkan nama Ganjar dari capres atau cawapres yang akan diusung KIB," kata Jamiluddin.
Ia pun menilai dua agenda besar itu dibahas Puan demi mewujudkan kemenangan PDIP secara tiga berturut-turut atau hattrick.
Sebagai informasi, PDIP berhasil mendulang suara terbanyak pada Pwmilu 2014 dan 2019.
Kini, partai berlambang banteng merah ini pun mengejar target untuk bisa mengulang kesuksesan mereka pada Pemilu 2024 mendatang.
"PDIP ingin dapat hattrick dan menang spektakuler. Masalahnya, maukah partai lain berkoalisi dengan PDIP dan mendepak Ganjar dari list capres atau cawapres mereka? Tentu waktu yang akan menjawabnya," ucapnya.