Dokter di Tangerang Ungkap Usia Penderita Stroke Kini Lebih Muda, Gaya Hidup Jadi Penyebab

Dokter spesialis bedah saraf di Tangerang sebut usia pasien penderita penyakit stroke di Indonesia semakin muda.

Penulis: Ega Alfreda | Editor: Jaisy Rahman Tohir
Tribun Sumsel
Ilustrasi Stroke 

Paparan yang ditampilkan secara tiga dimensi tersebut dihadiri juga oleh Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin.

Serta seluruh mahasiswa Fakultas Kedokteran UPH dan perwakilan dari IDI serta Perhimpunan Spesialis Bedah Saraf Indonesia (Perspebsi).

Melalui film dokumenter berdurasi 60 menit tersebut, Prof Eka ingin mengedukasi langsung bahaya penyakit tumor otak dan stroke.

Serta mengharuskan hidup sehat sejak dini, sebab, beberapa tahun terakhir, stroke tak hanya mengintai usia lanjut atau lansia, melainkan juga usia muda.

"Ini cara kami mengedukasi, kalau orang hanya diberitahui begitu akan sulit percaya. Tapi ini kami coba hadirkan dalam bentuk cinema 3D, melalui film tadi, orang bisa lihat sendiri pasien-pasiennya, suasana ICU seperti apa, operasi otak seperti apa," ungkap Eka.

"Sehingga mereka bisa sadar betapa penting hidup sehat dan rajin check-up kesehatan otak," sambungnya.

Dalam film tersebut, para penonton di dalam studio Max diperlihatkan fungsi otak, ribuan jaringan neuron beserta fungsinya.

Hingga diperlihatkan proses bedah otak dengan berbagai kasus penyakit mulai dari tumor kecil dan besar, pemasangan chip, hingga memperlihatkan suasana ICU pasca-penanganan operasi.

"Jadi hari stroke sedunia ini, kami semua punya misi, sebab dari pengalaman kami, bedah otak  stroke itu sangat berat. Kalau sudah kena, tingkat kesembuhannya di bawah lima persen," tutut Eka.

Sebab, berdasarkan data dunia, stroke menjadi penyakit mematikan nomor dua di dunia.

Juga nomor satu penyebab kecacatan di dunia.

Makanya, dia menginginkan edukasi menyelamatkan diri dari stroke.

Sebab, stroke bisa dihindari dengan berbagai pola hidup dan asupan yang sehat.

"Misi kami, ada penurunan penderita stroke di Indonesia. Mulai sekarang, perhatikan pola hidup sehat, lakukan check up otak dan medical cek up," katanya.

Dia pun mengajak seluruh mahasiswa kedokterannya di UPH, untuk ikut terjun langsung mengkampanyekan kesehatan syaraf dan otak ke daerah-daerah di Indonesia.

Sebab, mahasiswa inilah yang menjadi corong kampanye kesehatan otak di daerah terutama yang terpencil.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved