Tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022
Bikin Hoaks Soal Tukang Dawet Kanjuruhan, Eks Kader PSI Sesenggukan di Depan Aremania: Saya Beban
Bikin hoaks soal tukang dawet di Stadion Kanjuruhan, eks kaderPartai Solidaritas Indonesia (PSI), Suprapti Fauzi nangis sesenggukan di depan Aremania.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Yogi Jakarta
"Terkait hal itu, DPD PSI Kabupaten Malang menyatakan:
Ibu tersebut sudah bukan pengurus PSI sejak 22 Juni 2020.
Kami sedang mengecek di sistem keanggotaan PSI. Jika benar masih tercatat, kami segera pecat!," cuit DPP PSI.
Kronologi tukang dawet hoaks
Aksi Suprapti viral sehari setelah peristiwa tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.

Baca juga: Saya Tidak Ingat Cerita Pilu Korban Selamat Tragedi Kanjuruhan Usai 3 Hari Koma
Melansir Kompas.com, hal itu bermula dari tersebarnya rekaman suara perempuan yang mengaku sebagai penjual dawet di sekitar pintu keluar 3 Stadion Kanjuruhan.
Dimana perempuan itu memberi kesaksian saat tragedi di Kanjuruhan pecah.
"Yang lebih parah itu, akhirnya mereka (Aremania) uyel-uyelan (desak-desakan), uyel-uyelan keluar karena menghindari gas air mata," ungkapnya dalam rekaman itu.
Kemudian ia menyebut bahwa dalam tragedi Stadion Kanjuruhan gas air mata tidak seberapa.
Namun sebaliknya ia menyebut bahwa Aremania justru berdesak-desakan dan saling injak antar sesama suporter.
"Terus di pintu 3, sebelah kiri warung saya itu ada anak terjepit, ada anak kecil terjepit.
Baca juga: Seorang Korban Jiwa Tragedi Kanjuruhan Tinggalkan Video Penting, Kini Jadi Bukti Komnas HAM
Dari situ awalnya ditolonglah sama polisi, Pak Arif namanya, orang batu, polisi batu," sambungnya.
Lebih lanjut, menurutnya anak kecil yang terjepit tersebut dilindungi oleh seorang polisi bernama Arif.
Selain itu, ia menyimpukan bahwa Aremania minum alkohol.
Termasuk korban yang mati berbau alkohol.