Penampakan Mobil Listrik Mewah Dari BMW Untuk Pengawalan Delegasi G20 di Bandara Soekarno-Hatta
Bahkan, mobil tersebut juga ikut melakukan pengawalan keberangkatan Presiden FIFA, Gianni Infrantino dari Terminal 3 VIP menuju Istana Negara, Jakarta
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Jaisy Rahman Tohir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Nanti pengawalan delegasi G20 yang tiba di Bandara Soekarno-Hatta akan menggunakan mobil listrik mewah.
Mobil pengawalan tersebut yakni menggunakan merk BMW series 330e.
Mobil listrik mewah tersebut resmi digunakan oleh Polresta Bandara Soekarno-Hatta.
Hari ini Selasa (18/10/2022), mobil listrik mewah tersebut diterima langsung oleh Kapolresta Bandara Soekarno-Hatta, Kombes Dany Setyono didampingi Kasat Lantas Kompol Bambang Askar Sodiq.
Bahkan, mobil tersebut juga ikut melakukan pengawalan keberangkatan Presiden FIFA, Gianni Infrantino dari Terminal 3 VIP menuju Istana Negara, Jakarta.
Baca juga: Pemprov Jambi Sambut Delegasi G20 dengan Tarian dan Penuh Kemeriahan di Bandara Soekarno-Hatta
Sigit Dany menyambut baik adanya mobil listrik BMW 330e yang didapat dari skema pinjam pakai itu.
Menurutnya, mobil itu dapat dijadikan bukti Indonesia mendukung konsep ramah lingkungan yang digaungkan di kegiatan Presidensi G20.
"Indonesia dipercaya menjadi tuan rumah gelaran kegiatan presidensi G20 yang salah satunya mengedepankan konsep ramah lingkungan (Go Green)," kata Sigit di kantornya.
"Sehingga dibutuhkan tampilan electric vehicle sebagai representasi negara kita siap dan tampil sesuai konsep Go Green," sambung dia.
Sigit menegaskan, Bandara Soekarno-Hatta merupakan pintu gerbang utama Indonesia yang menjadi spotlight dari seluruh negara peserta G-20 yang hadir.
Maka, hadirnya mobil listrik tersebut dapat menentukan kesan pertama terhadap keseriusan Indonesia mendukung konsep ramah lingkungan sejak para peserta mendarat di Indonesia.

"Penggunaan mobil listrik ini juga sejalan dengan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2022 tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) Sebagai Kendaraan Dinas Operasional dan/atau Kendaraan Perorangan Dinas Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah," jelasnya.
Sementara, Vice President of Customer Support BMW Group Indonesia, Ariefin Makaminan mengatakan, unit dengan series 330e tersebut masih berbentuk pinjaman dari pihaknya.
"Jadi kebetulan memang ada permintaan dari Polresta Bandara Soekarno-Hatta ke kami, dan kami juga ada unitnya series 330e ini, jadi kami pinjamkan sekalian coba," tutur Ariefin.
Ariefin mengungkapkan, series 330e sebenarnya belum dijual bebas di pasaran, sehingga hanya ada satu unit.
Pasalnya, series ini memang lah produk baru dengan tekhnologi canggih.
Yakni menggunakan metode hybrid antara bensin dan listrik.
"Kenapa kita kasih yang hybrid? Karena menurut kita, efektifitas hybrid ini lebih tinggi dari pada full elektrik kalau untuk aktifitas pengawalan," jelasnya.
Tak seperti mobil hybrid non Eropa, mobil yang bisa melaju hingga 60 kilometer sekali isi daya ini juga memiliki plug in untuk mengisi daya di stasiun pengisian listrik umum (SPKLU) sehingga bisa menggunakan listrik full.
"Bedanya, kalau misal kan dia bisa sampai 60 kilometer jaraknya, katakanlah di 15 kilometer pertama full listrik, sisanya pakai bensin, itu kan lebih efektif dan mengurangi emisi ya," tuturnya.
Berbagai fitur pun, telah tersedia di mobil listrik tersebut.
Diantaranya berbagai sensor keamanan berkendara, fitur layar seperti smartphone, dan lain sebagainya.
"Karena Instruksi Presiden sudah keluar ya soal penggunaan kendaraan listrik untuk dinas, nanti juga Polres bisa nih hitung, seberapa efektif dan efisien penggunaan kendaraan listrik untuk mobil dinas kepolisian," ungkapnya.