Cerita Kriminal
Brutal! Komplotan Begal Pukuli dan Pakai Pisau Rampas Motor Pengendara di Tengah Jalan Pulogadung
Seorang pelaku begal juga memukuli dengan membabi buta sehingga korban terpaksa merelakan sepeda motornya, sementara pelaku lainnya diam sembari
Penulis: Bima Putra | Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, PULOGADUNG - Aksi brutal komplotan begal motor terjadi di Jalan Jatinegara Kaum, Kelurahan Jatinegara Kaum, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur, Minggu (16/10/2022) malam.
Enam anggota komplotan begal merampas paksa sepeda motor seorang pengendara di tengah jalan disertai pemukulan dan ancaman todongan pisau ke korban.
Warga sekitar, Renaldi mengatakan korban kejadian tersebut adalah temannya dan terjadi saat perjalanan pulang sekitar pukul 22.40 WIB.
"Pas lampu merah Jatinegara Kaum ternyata sudah diintilin (buntuti) oleh dua motor. Satu motor tiga orang, jadi enam orang begalnya," kata Renaldi di Jakarta Timur, Jumat (21/10/2022).
Berdasar rekaman CCTV menyorot kejadian tampak ketika korban menepikan kendaraannya satu pelaku turun lalu merampas kunci kontak sepeda motor jenis matic milik korban.
Baca juga: 3 Begal yang Bacok Korban di Pulogadung Masih Buron
Seorang pelaku begal juga memukuli dengan membabi buta sehingga korban terpaksa merelakan sepeda motornya, sementara pelaku lainnya diam sembari mengawasi keadaan sekitar.
"Menurut korban pelaku ada yang bawa pisau sama garpu yang ujungnya diasah Untungnya korban diancam pakai senjata, enggak ditusuk. Cuman dipukulin sama pelaku," ujarnya.
Lantaran kalah jumlah dan kondisi Jalan Raya Jatinegara Kaum sedang sepi, Renaldi menuturkan sahabatnya hanya bisa pasrah ketika pelaku kabur membawa motor rampasan.
Baca juga: Terkuak Motif Rudolf Tobing Bunuh Teman Lalu Buang di Tol Becakayu, Niat Sewa Kamar Apartemen Sehari
Warga berharap jajaran Polres Metro Jakarta Timur meningkatkan patroli malam untuk mengantisipasi aksi kejahatan jalanan, terlebih kasus begal di Pulogadung ini bukan yang pertama.
"Kalau bisa polisi lebih mengontrol lagi keadaan di jalan. Lebih sering patroli, soalnya memang warga resah. Ngeri-ngeri mau pulang kerja, bahaya pelaku bawa bawa senjata tajam," tuturnya.