Cerita Kriminal

Polisi Dalami Laporan Dugaan Dukun Cabul Modus Pengajian Berbalut Ritual Penyucian Diri di Cikarang

Polres Metro Bekasi masih mendalami laporan dugaan penipuan dan pencabulan modus pengajian dan peyucian diri.

Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Jaisy Rahman Tohir
Thinkstock via Kompas
Ilustrasi garis polisi. Polisi masih mendalami laporan dugaan penipuan dan pencabulan modus praktik pengajian berbalut ritual penyucian diri.  

Laporan wartawan TribunJakarta.com Yusuf Bachtiar 

TRIBUNJAKARTA.COM, CIKARANG - Polres Metro Bekasi masih mendalami laporan dugaan penipuan dan pencabulan modus praktik pengajian berbalut ritual penyucian diri. 

Hal ini disampaikan Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi AKBP Aris Timang, pemeriksaan saksi-sakai masih dilakukan guna memperkuat dugaan. 

"Ini laporannya akan kami tindaklanjuti, kami lidik dulu, kami lengkapi saksi-saksi dan bukti pendukungnya," kata Aris, Jumat (21/10/2022). 

Sejauh ini, terlapor berinisial ND belum dilakukan pemeriksaan. Penyidik masih bekerja keras menggali informasi melalui saksi korban dan saksi lainnya. 

"Kami akan periksa saksi-saksi dulu, ada pembuktiannya dulu, supaya ketika kami panggil semua bukti sudah lengkap memenuhi unsur pelanggaran pidana," tegas dia. 

Baca juga: Berbalut Pengajian, Korban Ritual Penyucian Diri Dukun Cabul di Kabupaten Bekasi Bertambah

Adapun sejauh ini terdapat lima orang korban yang sudah melayangkan laporan polisi, meraka berinisial SU (60) dan SA (61) serta tiga korban tambahan WD (56), CC, JA. 

Terlapor merupakan pria paruh baya, begitupun dengan korbannya. Mereka yang merasa tertipu awalnya datang untuk berguru. 

Namun setelah beberapa kali mengikuti kajian, korban merasa ada yang aneh dengan ritual yang dijalankan. 

Seluruh korban diduga terkena tipu daya, mereka datang berguru dengan tujuan mendapatkan berkat seperti lepas dari jeratan utang hingga mendapat uang berlimpah.

Sebelumnya, dukun di Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi diduga lakukan tindakan asusila ke kakek berinisial SU (60) dan SA (61) dengan dalih ritual penyucian diri. 

Ilustrasi
Ilustrasi (Net)

Terduga pelaku berinisial ND, dia dikenal sebagai orang pintar. Korban datang untuk meminta bantuan agar keluar dari jeratan utang. 

Cerita pertama dikemukakan SA, dia datang ke kediaman ND pada April 2022 lalu. Pertama bertemu, terlapor bercerita tentang pengalaman spirtualnya. 

"Saya di ajak teman, kirain di sana benar tempat untuk saya berguru, tertarik saya karena materinya sama iming-imingnya," kata SA saat dikonfirmasi, Jumat (14/10/2022). 

SA yang hanyut dalam cerita ND mulai percaya, modus tipu daya dilancarkan dengan dalih ritual mensucikan diri. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved