Wanita Misterius Todong Paspampres
Apa Itu Face Recognition, Teknologi yang Dipakai Polisi Ungkap Idenitas Wanita Penodong Paspampres
Wanita penodong Paspampres di Istana Merdeka diperiksa menggunakan face recognition untuk mengungkap identitasnya.
TRIBUNJAKARTA.COM - Wanita penodong Paspampres di Istana Merdeka diperiksa menggunakan face recognition untuk mengungkap identitasnya.
"Kami pastikan melalui teknologi face recognition, kemudian melalui sidik jari elektronik, dan kami tentunya melakukan wawancara secara langsung," kata Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran di Mapolda Metro Jaya, Selasa (25/10/2022).
Di samping itu, proses pemeriksaan dan pendalaman perempuan tanpa identitas itu juga bisa berjalan sesuai prosedur operasional standar (SOP) yang berlaku.
Berdasar face recognition terungkap identitas wanita miserius yang menodongkan pistol ke Paspamres di Istana Merdeka.
Wanita tersebut bernama Siti Elina yang merupakan Jakarta Utara.
Baca juga: Siti Elina Gunakan Pistol FN Rakitan untuk Todong Anggota Paspampres, Moeldoko: Tak Ada Proyektil
Lengkapnya, Siti Elina, wanita berusia 24 tahun tersebut tinggal di RT/RW 03/13, Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara.
Apa Itu Face Recognition
Melansir beberapa sumber, face recognition adalah sebuah teknologi yang bisa mengidentifikasi ataupun mengkonfirmasi identitas seseorang menggunakan wajah mereka.
Selain digunakan oleh kepolisian, face recognition biasanya digunakan untuk absensi dengan metode scan wajah.

Aksi wanita bercadar tersebut berhasil digagalkan Jajaran Kepolisian bersama dengan Paspampres.
Hal itu bermula saat anggota Sat Gatur melakukan tugas rutin menjaga dan mengatur lalu lintas di sekitar Istana Merdeka.
Baca juga: Catatan Aksi Teror Wanita di Istana Merdeka, Tahun 2016 Ada yang Hendak Jadi Pengantin Bom
Kala itu, Siti Elina berjalan kaki dari arah Harmoni menuju Jalan Medan Merdeka Utara, tepatnya di pintu masuk istana.
Tak lama kemudian, Siti Elina tampak mendekati anggota Paspampres yang tengah berjaga lalu menodongkan senjata api atau pistol.
"Dia lalu menodongkan senpi jenis FN. Dengan sigap anggota Sat Gatur atas nama Aiptu Hermawan, Briptu Krismanto dan Bripda Yuda, mengamankan perempuan tersebut dengan merebut senpi dari tangan orang tak dikenal itu,"
