Festival Berdendang Bergoyang
Tekor, Penyewa Tenant Berdendang Bergoyang Berharap Penyelenggara Ganti Kerugian
Penyewa tenant alami tekor karena Festival Berdendang Bergoyang dihentikan imbas over kapasitas. Mereka berharap penyelenggara ganti kerugian.
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas
TRIBUNJAKARTA.COM, TANAH ABANG - Sejumlah penyewa tenant yang berjualan di Acara Festival Berdendang Bergoyang berharap panitia penyelenggara bisa segera mengganti kerugian.
Pasalnya, Festival Berdendang Bergoyang dihentikan karena over kapasitas.
"Panitia katanya mengutamakan refund atau balikin uang kepada pengunjung. Kita juga maunya langsung," kata Penyewa tenant Ayam Gepuk Pak Gembus, Prama, kepada TribunJakarta.com di lokasi acara pada Minggu (30/10/2022).
Ia meminta agar pihak penyelenggara tak tebang pilih dalam memberikan pengembalian uang.
Sebab, ia mendapatkan informasi bahwa penggantian kerugian baru akan diberikan setelah satu bulan lebih.
Baca juga: Cerita Penyewa Tenant Berdendang Bergoyang Lihat Aura Kasih Baru Tampil Tapi Penonton Sudah Rusuh
"Untuk tenant kenapa sebulan lebih. Kita yang bayar tenant-nya langsung, kita tang support mereka kenapa dianaktirikan. Kalau refund langsung dong," tambahnya.
Hal yang sama juga dikatakan oleh penyewa tenant makanan lain.
"Iya harus disegerakan," tambah Al, penyewa tenant makanan khas Makassar di sana.

Diketahui, festival musik Berdendang Bergoyang pada hari ini, Minggu (30/10/2022) ditiadakan.
Hal ini menyusul penghentian acara musik yang berlangsung di Istora Senayan, Jakarta itu pada Sabtu (29/10/2022) kemarin lantaran ditemukannya sejumlah hal.
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Komarudin menyebut jumlah penonton di festival musik ini sudah melebihi batas atau over kapasitas.
"Kemarin evaluasi kami penonton sudah over kapasitas," katanya saat dihubungi wartawan, Minggu (30/10/2022).
Alhasil aksi saling dorong pun tak terelakan di lokasi. Ditambah lagi dengan kehadiran lima panggung yang satu diantaranya berada di dalam komplek Istora Senayan.
Baca juga: Cerita Penyewa Tenant Tekor di Konser Berdendang Bergoyang, Rugi Lebih Rp 10 Juta
"Dari dalam ngga bisa keluar, dari luar enggak bisa masuk.Mereka saling dorong-dorongan. Karena yang di luar pingin masuk. Jadi gambarannya di komplek Istora, ada lima panggung. Yang satu panggung ada di dalam istora, kemudian empat tersebar di luar. Penonton bebas bisa masuk ke mana saja. Semua panggung main. Memang malam ini, ini kejadian dari kemarin ya," sambungnya.
Fakta lain yang ditemukan yakni ketersediaan tenda kesehatan yang minim.
Menurut Komarudin, hanya ada satu tenda kesehatan sementara antrean orang yang membutuhkan bantuan pengobatan sudah membludak.
Apalagi, pada Sabtu kemarin dilaporkan sejumlah penonton pingsan di lokasi.

"Dari kejadian kemarin malam, kami evaluasi. EO sudah kami panggil ke Polda. Untuk membatasi jumlah penonton. Kemudian, kami minta dua panggung di luar ditutup. Sehingga kami izinkan satu panggung di dalam dan dua panggung di luar. Terus kami minta ditambah dua tenda kesehatan. Nah tadi faktanya kami lihat, faktanya ada 4 panggung, di luar. Sampai pukul 20.00 WIB, jumlah penonton sudah lebih dari 21 ribu," bebernya.
Hingga saat ini, pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan event organizer sementara acara Berdendang Bergoyang diberhentikan.
"Kami melihat situasi tidak memungkinkan dan sangat membahayakan, banyak penonton yang melapor ke kami bahwa ini lantainya sudah bergetar. Maka kami minta panitia untuk menghentikan. Satu lagi, izin itu sebenarnya sampai besok. Kami akan evaluasi kemungkinan sekiranya kami menemukan fakta-fakta yang lebih fatal. Maka izin akan kami cabut. Kami nunggu hasil pemeriksaan," pungkasnya.