Aksi Jimmy Endus Sabu dalam Koper Bikin Kapolsek Palmerah Kagum: Bisa Buat di Kampung Boncos Nih
Jimmy kemudian diminta mengendus di mana koper yang menyimpan sabu. Hidungnya dengan cepat mengendus masing-masing koper dan tas.
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Acos Abdul Qodir
Ada momen lucu

Ada momen lucu saat acara peresmian gedung baru K9 Polda Metro Jaya, di Palmerah, Jakarta Barat pada Senin (31/10/2022).
Saat itu, Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran, Dirpolsatwa Korsabhara Baharkam Polri, Brigjen Ahmad Subarkah, Panglima Kodam Jaya Mayor Jenderal Untung Budiharto dan Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono hendak memberikan penghargaan kepada anjing polisi yang berprestasi.
Medali pertama diberikan oleh Heru kepada anjing bernama Kimo.
Namun, Heru tak mengalungi langsung medali itu ke anjing berjenis Dutch Sheperd tersebut.
Ia mengalungi medali ke leher Briptu Ferry Setiawan, pawang polisi yang kemudian dipindahkan ke leher si anjing.
Baca juga: Polres Tangsel Tangkap Kurir Narkoba Antar-Pulau, Belasan Kilogram Sabu Bungkus Teh China Ditemukan
Kemudian giliran Irjen Fadil Imran, yang mengalungi medali langsung ke leher anjing Dutch Sheperd bernama Jimmy.
Berikutnya Mayjen Untung mengalungi medali ke leher anjing yang ahli di bidang pelacakan narkotika bernama Onix.
Saat hendak dikalungkan, kepala Onix tak bisa anteng.
Ia menggerak-gerakkan kepalanya sehingga Untung sulit mengalungi medali.
Ekor anjing berjenis Labrador itu juga kerap bergoyang.
Akhirnya, medali berhasil dikalungkan di leher anjing itu.
Baca juga: Rawa Malang Tutup, Kafe Remang-remang Sajem di Cilincing Malah Beroperasi Sembunyi-sembunyi
Selanjutnya giliran Brigjen Ahmad Subarkah yang hendak mengalungkan anjing berjenis Rottweiler di samping Onix.
Namun, Subarkah tak mengalungkan medali penghargaan kepada anjing hitam bernama Blanco itu.
Ia mengalungkan medali ke leher pawang bernama Briptu Deo Hermanto Tarigan.
Sebelum beranjak mundur, Subarkah sempat mengelus-elus kepala Blanco.
Bukannya jinak, tiba-tiba saja mulut Blanco terbuka dan hendak menerkam tangan Subarkah.
Beruntung, tangan Subarkah lebih cepat menjauh.
Ia pun menyikapi kejadian itu dengan tertawa.