Rawa Malang Tutup, Kafe Remang-remang Sajem di Cilincing Malah Beroperasi Sembunyi-sembunyi

Aril mengatakan, setelah petugas Tiga Pilar Jakarta Utara menutup lokalisasi Rawa Malang akhir September lalu, Kafe Sajem malah buka secara sembunyi

Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Acos Abdul Qodir
ist
Tangkapan layar video amatir yang merekam masih adanya aktivitas tempat hiburan malam Kafe Sajem, Cilincing, Jakarta Utara. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

TRIBUNJAKARTA.COM, CILINCING - Sejumlah tempat hiburan malam yang dikenal dengan sebutan Kafe Sajem (samping jembatan), Jalan Inspeksi Cakung Drain, Cilincing, Jakarta Utara, dikabarkan masih beroperasi. 

Padahal, sebelumnya aparat dari Satpol PP Jakarta Utara sudah menutup lokalisasi Rawa Malang pada Senin (26/9/2022), yang notabene lokasinya berdampingan dengan Kafe Sajem

Keberadaan kafe remang-remang yang beroperasi di sepanjang Jalan Inspeksi Cakung Drain sempat diabadikan oleh warga yang melintas.

Dalam video amatir yang direkam pada Minggu (30/10/2022) malam lalu, tampak salah satu kafe remang-remang masih buka dengan lampu kelap kelip yang menyala. 

Perekam video juga sempat merekam momen ketika dari dalam salah satu Kafe Sajem tersebut terdengar alunan musik kencang. 

Suara nyanyian wanita juga terdengar mengiringi musik kencang di dalam tempat hiburan malam tersebut.

Baca juga: Tempat Prostitusi Rawa Malang Ditutup, Koordinator Pemilik Kafe Remang-Remang Minta Ganti Rugi

"Saya merasa resah dan merasa keberatan dengan adanya penyakit masyarakat yang berada di lokasi Jalan Inspeksi Cakung Drain yang disebut kafe sajem (samping jembatan)," kata Aril, warga sekaligus koordinator lokalisasi Rawa Malang, saat dikonfirmasi pada Senin (31/10/2022). 

Aril mengatakan, setelah petugas Tiga Pilar Jakarta Utara menutup lokalisasi Rawa Malang akhir September lalu, Kafe Sajem malah buka secara sembunyi-sembunyi. 

Suasana kompleks permukiman Rawa Malang di RW 09 Kelurahan Cilincing tempat keberadaan puluhan kafe tempat prostitusi yang ditutup hari ini, Senin (26/9/2022). Penutupan kafe remang-remang itu berdampak pada pemasukan sekitar 40 pekerja seks komersil atau PSK. 
Suasana kompleks permukiman Rawa Malang di RW 09 Kelurahan Cilincing tempat keberadaan puluhan kafe tempat prostitusi yang ditutup hari ini, Senin (26/9/2022). Penutupan kafe remang-remang itu berdampak pada pemasukan sekitar 40 pekerja seks komersil atau PSK.  (TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino)

Tak hanya musik kencang dan lampu kelap kelip, Aril juga masih sering melihat wanita penghibur mangkal di sejumlah kafe remang-remang tersebut. 

"Malah setiap malam beroperasi lampu kelap kelip diskotik nyala, musik nyala, pakainya celana pendek, terlalu vulgar, tolong Tiga Pilar diperhatikan," katanya. 

Atas hal ini, Aril menilai petugas Tiga Pilar Jakarta Utara melakukan penindakan secara sepihak hanya terhadap lokalisasi Rawa Malang

Di sisi lain, keberadaan Kafe Sajem yang jelas masih beroperasi, terlebih di bantaran kali, seperti tidak ada pengawasan khusus dari petugas. 

"Kafe Sajem saat ini masih beroperasi, di mana penindakan tiga pilar berlangsung, mereka buka, Rawa Malang ditutup," katanya. 

"Ada apa pihak-pihak terkait kok sepihak doang, yang buka Sajem yang Rawa Malang ditutup. Sementara Rawa Malang tanahnya resmi, izin bangunannya resmi, kok Sajem membangun kafe di atas bantaran buka kafenya," keluhnya. 

Baca juga: Takut Dianggap Kafe Remang-Remang, Warga Rawa Malang Tempel Tulisan: Ini Rumah, Bukan Tempat PSK

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved