Festival Berdendang Bergoyang

Gilbert PDIP Dorong Disparekraf DKI Bentuk Tim Pemantau Kegiatan Imbas Insiden Berdendang Bergoyang

Anggota DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak dorong Disparekraf DKI Jakarta bentuk tim pemantau kegiatan imbas insiden Festival Berdendang Bergoyang.

Kolase Foto TribunJakarta
Kolase Foto Gilbert Simanjuntak dan Festival Berdendang Bergoyang. Anggota DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak dorong Disparekraf DKI Jakarta bentuk tim pemantau kegiatan imbas insiden Festival Berdendang Bergoyang. 

"Dari dalam ngga bisa keluar, dari luar enggak bisa masuk.Mereka saling dorong-dorongan. Karena yang di luar pingin masuk. Jadi gambarannya di komplek Istora, ada lima panggung. Yang satu panggung ada di dalam istora, kemudian empat tersebar di luar. Penonton bebas bisa masuk ke mana saja. Semua panggung main. Memang malam ini, ini kejadian dari kemarin ya," sambungnya.

Fakta lain yang ditemukan yakni ketersediaan tenda kesehatan yang minim.

Baca juga: Puluhan Orang Pingsan di Festival Berdendang Bergoyang: Tenant Rugi Rp10 Juta, EO Diperiksa Polisi

Menurut Komarudin, hanya ada satu tenda kesehatan sementara antrean orang yang membutuhkan bantuan pengobatan sudah membludak.

Apalagi, pada Sabtu kemarin dilaporkan sejumlah penonton pingsan di lokasi.

"Dari kejadian kemarin malam, kami evaluasi. EO sudah kami panggil ke Polda. Untuk membatasi jumlah penonton. Kemudian, kami minta dua panggung di luar ditutup. Sehingga kami izinkan satu panggung di dalam dan dua panggung di luar. Terus kami minta ditambah dua tenda kesehatan. Nah tadi faktanya kami lihat, faktanya ada 4 panggung, di luar. Sampai pukul 20.00 WIB, jumlah penonton sudah lebih dari 21 ribu," bebernya.

Hingga saat ini, pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan event organizer sementara acara Berdendang Bergoyang diberhentikan.

"Kami melihat situasi tidak memungkinkan dan sangat membahayakan, banyak penonton yang melapor ke kami bahwa ini lantainya sudah bergetar. Maka kami minta panitia untuk menghentikan. Satu lagi, izin itu sebenarnya sampai besok. Kami akan evaluasi kemungkinan sekiranya kami menemukan fakta-fakta yang lebih fatal. Maka izin akan kami cabut. Kami nunggu hasil pemeriksaan," pungkasnya.

 

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved