Festival Berdendang Bergoyang
Gilbert PDIP Dorong Disparekraf DKI Bentuk Tim Pemantau Kegiatan Imbas Insiden Berdendang Bergoyang
Anggota DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak dorong Disparekraf DKI Jakarta bentuk tim pemantau kegiatan imbas insiden Festival Berdendang Bergoyang.
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan Gilbert Simanjuntak mendorong Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Provinsi DKI Jakarta bentuk tim pemantau kegiatan.
Tujuannya, agar izin kegiatan yang diberikan bisa terpantau dan terawasi secara teliti.
Mengingat Festival Berdendang Bergoyang di Istora Senayan, Jakarta yang diberhentikan imbas kelebihan kapasitas penonton.
"Izin keramaian juga perlu lapor ke polisi. Mereka sudah baik melakukan pemeriksaan di lapangan dan menghentikan kegiatan. Dinas Pariwisata juga sepatutnya mulai sekarang membentuk tim pemantau kegiatan yang melibatkan banyak orang. Jangan sampai timbul masalah lalu tidak berani bertanggung jawab," katanya saat dikonfirmasi, Selasa (1/11/2022).
Politisi PDI Perjuangan ini menduga ada ketidakjujuran dari panitia saat awal mengajukan permohonan.
Baca juga: Dukung Festival Berdendang Bergoyang Dibubarkan, PKS Nilai Disparekraf DKI Kecolongan
Ia pun mendorong ada keaktifan dari Pemprov DKI melalui Disparekraf bila tim pemantau kegiatan ini terbentuk.
"Saya terkesan ini ada ketidakjujuran dari panitia sejak awal saat mengajukan permohonan. Ke depan, Dinas Pariwisata harus lebih aktif mengawasi pemberian izin. Bilamana ada kericuhan yang menimbulkan korban, aparat yang selalu disalahkan. Saya menghargai ketegasan aparat untuk menghentikan kegiatan sebelum terjadi korban," lanjutnya.
Fakta dari Kepolisian
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Komarudin beberkan fakta yang ditemukan dalam festival musik Berdendang Bergoyang.
Diketahui, festival musik Berdendang Bergoyang pada hari ini, Minggu (30/10/2022) ditiadakan.
Hal ini menyusul penghentian acara musik yang berlangsung di Istora Senayan, Jakarta itu pada Sabtu (29/10/2022) kemarin lantaran ditemukannya sejumlah hal.

Pertama, Komarudin menyebut jumlah penonton di festival musik ini sudah melebihi batas atau over kapasitas.
"Kemarin evaluasi kami penonton sudah over kapasitas," katanya saat dihubungi wartawan, Minggu (30/10/2022).
Alhasil aksi saling dorong pun tak terelakan di lokasi. Ditambah lagi dengan kehadiran lima panggung yang satu diantaranya berada di dalam komplek Istora Senayan.