Cerita Kriminal
Kehidupan Napi Bandar Narkoba yang Kabur dari Lapas Cipinang Terungkap, Kalapas: Seperti Anak Hilang
Kepala Lapas Kelas I Cipinang mengatakan berdasar hasil penelusuran dan pengawasan terhadap Bokir,, kehidupannya seperti anak hilang.
Penulis: Bima Putra | Editor: Wahyu Septiana
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, JATINEGARA - Lapas Kelas I Cipinang, Jakarta Timur menilai sosok Aditya Egatifyan alias Bokir (25) yang kabur dari Lapas pada Sabtu (29/10/2022) tidak menunjukkan perilaku layaknya bandar narkoba.
Kepala Lapas Kelas I Cipinang, Tony Nainggolan mengatakan berdasar hasil penelusuran dan pengawasan terhadap Bokir, pihaknya menilai pria yang divonis 14 tahun penjara itu seperti Anak hilang.
"Putusan pengadilan menyatakan yang bersangkutan ini bandar. Tapi dari kehidupan sehari-hari yang kita lihat sepertinya dia ini bukan seorang bandar," kata Tony, Senin (31/10/2022).
Diakuinya Bokir yang ditangkap Polres Pelabuhan Tanjung Priok itu memang tertangkap tangan dengan barang bukti narkotika golongan satu dalam jumlah banyak, sehingga tergolong bandar.
Bila mengacu pada putusan Pengadilan Negeri Jakarta Utara pada 19 April 2021 lalu, Bokir terbukti ditangkap dengan barang bukti berupa 1 paket narkotika jenis sabu seberat 5,02 gram.
Kemudian 100 butir pil ekstasi warna coklat berlogo kingkong, 650 butir pil ekstasi warna coklat berlogo kingkong, satu bungkus plastik klip berisi serbuk pil ekstasi seberat 18 gram.
Baca juga: Napi Bandar Narkoba Lolos dari 7 Pos Jaga, Kalapas Cipinang: Keberuntungan yang Bersangkutan
Lalu 400 butir pil ekstasi warna coklat berlogo Love, satu kantong plastik berisi sabu 38,7 gram dan satu buah timbangan digital, sehingga dijerat Pasal 114 ayat 2 UU Nomor 35 tahun 2009.
"Memang barang buktinya banyak, tapi kehidupannya sehari-hari di dalam kita bisa lihat dia ini tidak ada hal yang istimewa. Atau justru seperti Anak hilang mohon maaf, mohon maaf kalau bahasa seperti itu," ujar Tony.
Tony menuturkan berdasar hasil penyelidikan sementara Bokir kabur seorang diri tanpa dibantu narapidana lain, pihak luar, dan oknum petugas Lapas Kelas I Cipinang.
Menurutnya Bokir dapat kabur hanya dengan sehelai kain sarung untuk memanjat dan turun dari pagar ornamesh, serta luput dari pos penjagaan karena beruntung saja.

Tapi dia mengakui kecolongan sehingga Bokir dapat kabur dan hingga kini keberadaannya masih dalam pengejaran jajaran Ditjen PAS, Polres Jakarta Timur, BNN, dan pihak lainnya.
"Dengan begitu kondisi dan peralatan yang ada kami mengakui ada kecolongan. Nah artinya sampai sekarang ini penelusuran kami tidak ada yang membantu yang bersangkutan," tuturnya.