Ayah Bunuh Anak di Depok

Tabiat Suami Bantai Istri dan Anak di Depok Dibongkar Keluarga: Sudah Lama Sarankan Pisah

Fahmi berujar bahwa keretakan rumah tangga pelaku dan korban memang sudah diketahui.

Dwi Putra Kesuma/TribunJakarta.com
Salah seorang anggota keluarga korban, Fahmi (41), saat dijumpai wartawan di lokasi kejadian, Selasa (1/11/2022). 

"Dia (korban) Whatsapp  istri saya minta dijemput, cuma posisi jam 03.00 WIB pagi dan menunggu siang. Kalau tahu seperti ini pasti akan di jemput," pungkasnya.

Kronologi

Kasat Reskrim Polres Metro Depok, AKBP Yogen Heroes Baruno, mengatakan, kronologi kasus ayah bunuh anak di Depok ini bermula ketika salah seorang saksi yang merupakan anggota keluarga korban mendengar jeritan histeris dari lantai dasar.

Baca juga: Kronologi Versi Polisi Kasus Suami Bunuh Anak di Depok, Istri Kondisi Kritis

Saksi yang berada di lantai dua rumah tersebut tak berani turun lantaran pelaku yang membabi buta.

"Awalnya saksi yang ada di lantai dua rumah ini mendengar suara teriakan dari korban, kemudian saksi turun ke bawah menolong korban,"

"Namun karena pelaku saat itu sedang membabi buta, jadi saksi tidak berani turun," kata Yogen di lokasi kejadian, Selasa (1/11/2022).

Kasat Reskrim Polres Metro Depok AKBP Yogen Heroes Baruno, saat dijumpai wartawan di lokasi suami aniaya istri dan anak, Selasa (1/11/2022).
Kasat Reskrim Polres Metro Depok AKBP Yogen Heroes Baruno, saat dijumpai wartawan di lokasi suami aniaya istri dan anak, Selasa (1/11/2022). (TribunJakarta.com/Dwi Putra Kesuma)

Lalu ketika pelaku sudah keluar rumah, barulah saksi turun ke bawah untuk membantu korban.

"Saat pelaku sudah keluar (dari dalam rumah) baru saksi turun membantu korban ke rumah sakit," timpalnya.

Dikatakan Yogen, anak pelaku wafat karena kehabisan darah usai menerima banyak sabetan senjata tajam di tubuhnya.

Kondisi serupa pun dialami sang istri yang kini dalam kondisi kritis di rumah sakit.

Saat ini, pelaku sudah diamankan ke Polres Metro Depok untuk pendalaman terkait motif di balik pembunuhan sadis ini.

Pakai Parang

Yogen mengatakan pelaku membabi buta menghajar korban menggunakan senjata tajam jenis parang.

Akibat sabetan parang tersebut, sang putri kandung mengalami luka bacokan di sekujur tubuh.

Baca juga: Anak SD di Depok Tewas Dibunuh Ayah saat Ingin Sekolah, Jasadnya Ditemukan Pakai Seragam Putih Merah

"Jadi kalau dilihat dari luka sadis ya, ada beberapa luka bacokan dan jari yang terputus, kami masih tunggu hasil visum dari rumah sakit," ungkap Yogen.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved