Siswa Keracunan Spaghetti di Ulujami: Hasil Uji Sampel tak Kunjung Keluar, Si Pedagang Tak Ditemukan

Kapolsek Pesanggrahan Kompol Nazirwan mengatakan, pedagang spaghetti itu diperkirakan baru berjualan selama satu pekan.

Penulis: Annas Furqon Hakim | Editor: Acos Abdul Qodir
Kolase TribunJakarta
Spaghetti diduga menjadi penyebab belasan siswa MTs Darussalam, Pesanggrahan, Jakarta Selatan mengalami pusing hingga muntah karena keracunan makanan. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim

TRIBUNJAKARTA.COM, PESANGGRAHAN - Sebanyak 16 siswa MTs Darussalam, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, diduga mengalami keracunan setelah makan spaghetti yang dijual pedagang kaki lima (PKL) di depan sekolah.

Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Selatan telah menguji sampel jajanan itu sejak pekan lalu. Namun, hasilnya belum keluar hingga saat ini.

"Hasil uji sampel makanan belum keluar," ujar Kepala Suku Dinas Kesehatan Kesehatan Jakarta Selatan, Yudi Dimyati, Jumat (4/11/2022).

Yudi mengaku belum dapat memastikan hasil uji sampel itu keluar.

"Belum ada informasi mengenai waktu, mohon maaf," ujar dia.

Kapolsek Pesanggrahan Kompol Nazirwan mengatakan, pedagang spaghetti itu diperkirakan baru berjualan selama satu pekan.

Baca juga: 16 Siswa MTs Darussalam Keracunan Spaghetti, Pernah Ada Keracunan Massal di Solo Korbannya 90 Warga

"Informasi kemarin itu baru sekitar satu minggu," kata Nazirwan saat dikonfirmasi, Jumat (28/10/2022).

Saat ini, polisi tengah mencari pedagang spaghetti yang diduga mengakibatkan belasan siswa keracunan setelah menyantap jajanan itu.

"Lagi kami lidik keberadaanya, karena hari ini yang bersangkutan tidak berjualan. Lagi mencari identitasnya," ucap Nazirwan.

Kapolsek Pesanggrahan Kompol Nazirwan saat diwawancarai terkait video keributan yang viral di media sosial di Polsek Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Selasa (17/5/2022).
Kapolsek Pesanggrahan Kompol Nazirwan saat diwawancarai terkait video keributan yang viral di media sosial di Polsek Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Selasa (17/5/2022). (Annas Furqon Hakim/TribunJakarta.com)

Berdasarkan informasi sementara yang diperoleh, lanjut Nazirwan, pedagang spaghetti itu berusia sekitar 45 tahun.

"Sementara ini kan kita masih dalami, kita lidik, informasinya usia sudah dewasa, 45 tahun," ujar dia.

Adapun peristiwa dugaan keracunan jajanan itu terjadi pada Rabu (26/10/2022).

"Kejadiannya betul pada Rabu sore, tapi bukan keracunan massal," kata Lurah Ulujami Yudha Irawan saat dikonfirmasi, Jumat (28/10/2022).

Yudha mengungkapkan, sebelum mengalami pusing hingga muntah, para siswa membeli jajanan spaghetti di depan sekolah.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved