Dipicu Ejekan, Warga Kampung Sawah Saat Rumahnya Digusur Imbas Proyek Tol Cibitung-Cilincing
Dipicu ejekan, kericuhan mewarnai penggusuran rumah warga Kampung Sawah imbas proyek Tol Cibitung-Cilincing, Selasa (8/11/2022).
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, CILINCING - Kericuhan mewarnai jalannya proses penggusuran puluhan rumah warga Kampung Sawah, di wilayah RW 011 Kelurahan Semper Timur, Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (8/11/2022) siang.
Beberapa warga yang rumahnya hendak digusur di RT 06 RW 011 Semper Timur naik pitam saat ada tetangganya yang melontarkan ejekan.
Alhasil, aksi adu mulut hingga saling dorong tak terhindarkan di sela-sela proses penggusuran terkait proyek Tol Cibitung-Cilincing ini.
Pantauan di lokasi, kericuhan tiba-tiba pecah saat beberapa warga yang rumahnya akan digusur mendatangi salah satu rumah tetangga sambil berteriak-teriak.
Mereka kesal lantaran tetangganya yang merupakan seorang wanita itu selalu mengejek saat warga melintas.
Baca juga: Ketika Normalisasi Sungai Tak Dilanjut, Ketua DPRD Nilai Anies Takut Dicap Tukang Gusur
Keributan antara warga korban penggusuran dengan tetangganya itu diwarnai kata-kata kotor serta aksi tarik-tarikan dan dorong-dorongan.
Ibu-ibu, bapak-bapak, bahkan kaum remaja ikut terlibat dalam kericuhan sesaat yang akhirnya usai dengan sendirinya.
Kericuhan selesai setelah aparat TNI turun tangan melerai kedua belah pihak yang berseteru.

"Saya kesal, setiap orang lewat disorakin sama dia," ucap salah seorang ibu korban penggusuran mengungkapkan kekesalannya terhadap wanita yang melontarkan ejekan.
Hal serupa disampaikan Ahmad Sulaeman (32), warga RT 06 RW 011 Semper Timur yang rumahnya juga ikut digusur hari ini.
Menurut Ahmad, kericuhan dipicu adanya ejekan dari tetangganya yang merupakan seorang wanita itu.
Tetangganya tersebut, kata Ahmad, sering mengejek warga korban penggusuran saat mereka melintas di wilayahnya.
"Pertikaian, tadinya pagi-pagi biasanya disorakin, tiap lewat disorakin," kata Ahmad.
"Kita udah cape tenaga, cape pikiran, kurang tidur, gimana digituin, kita diledek marah lah," tegasnya.
Dalam prosesnya, sebanyak 62 rumah warga di Kampung Sawah digusur terkait pembangunan lanjutan Tol Cibitung-Cilincing.
Puluhan rumah warga Kampung Sawah tersebut rata dengan tanah setelah dihancurkan menggunakan sejumlah alat berat.
Seiring alat berat bergerak melakukan penggusuran, warga yang rumahnya masih belum dieksekusi langsung bergegas menyelamatkan barang-barang.
Baca juga: Soroti Janji Kampanye, LBH Jakarta: Anies Masih Ikuti Aturan Warisan Ahok Buat Gusur Warga
Barang elektronik hingga perabotan tampak dikeluarkan warga dari rumah-rumah mereka yang akan segera digusur.
Proses penggusuran puluhan rumah warga tersebut juga dikawal ratusan petugas gabungan dari kepolisian, TNI, hingga pemerintah setempat.
Secara keseluruhan, penggusuran berlangsung cukup kondusif meski sempat ada kericuhan terjadi antar warga.
Ketua RW 011 Semper Timur, Nahuwan mengatakan, penggusuran hari ini menindaklanjuti surat eksekusi dari pemerintah setempat yang diterima warga pada Jumat (4/11/2022) lalu.
"Ini penggusuran terkait proyek tol Cibitung-Cilincing. Ada 62 rumah yang dieksekusi hari ini," kata Nahuwan di lokasi.
Nahuwan menjelaskan, 62 rumah yang digusur hari ini berada di wilayah RT 08, RT 09, RT 06, RT 05, dan RT 10.
62 rumah itu termasuk bagian dari total 363 bangunan yang terdampak pembangunan Tol Cibitung-Cilincing di wilayah RW 011 Semper Timur.
"Nah 62 rumah ini telah dilakukan (eksekusi), ada tiga sektor, sektor satu di depan, sektor dua di tengah, sektor tiga ada di RT 05 dan RT 10," jelasnya.
Nahuwan menambahkan, penggusuran ini dianggap terlalu terburu-buru mengingat masih banyak warga yang belum mendapatkan kejelasan terkait ganti rugi.
Meski begitu, warga tetap diwajibkan mengosongkan rumah mereka hari ini untuk memperlancar proses penggusuran Tol Cibitung-Cilincing.
"Untuk bangunan yang 62 ini ada yang sudah ngambil (ganti rugi), ada yang belum. Uangnya dititipkan ke pengadilan namanya konsinyasi. Kita sebagai warga di sini menerima. Hari ini yang terdampak tol, 62 rumah tadi harus bersih," tutupnya.