Proyek Jembatan Cibubur Senilai Rp 3,6 M Molor, Warga Mengeluh Hingga Omzet Pedagang Anjlok
Warga hingga pedagang keluhkan molornya proyek revitalisasi Jembatan Cibubur, Jakarta Timur, Selasa (8/11/2022).
Penulis: Bima Putra | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, PASAR REBO - Molornya proyek revitalisasi Jembatan Cibubur di Jalan Lapangan Tembak perbatasan Kecamatan Ciracas dan Pasar Rebo, Jakarta Timur dikeluhkan warga.
Ismail Fadhli (31), warga sekitar mengeluh karena molornya proyek mengakibatkan akses utama warga terputus dan mengakibatkan pengendara harus mencari rute alternatif.
"Ini akses yang fatal karena paling banyak dilewati. Banyak yang nanya ini kapan pengerjaannya selesai, saya sendiri enggak tahu," kata Ismail di Pasar Rebo, Jakarta Timur, Selasa (8/11/2022).
Diakuinya memang terdapat jalur alternatif semenjak Jembatan Cibubur ditutup untuk pengerjaan pada awal bulan Agustus 2022 lalu, tapi akses tersebut tidak sebanding dengan volume kendaraan.
Dia mencontohkan pada pekan lalu saat akses jalan alternatif tertutup banjir dan kemacetan panjang terjadi puluhan pengendara sepeda motor bahkan memaksa melintasi Jembatan Cibubur.
Baca juga: Kondisi Tanah Buat Proyek Jembatan Cibubur Senilai Rp3,6 Miliar Molor dari Target Pengerjaan
"Enggak hanya pengendara yang terdampak. Pengusaha di sepanjang jalan ini omzetnya merosot sampai 80 persen karena jembatan ditutup. Pedagang warung kopi saja sepi," ujarnya.
Ismail bahkan menuturkan para pedagang di Pasar Cibubur juga mengalami penurunan omzet hingga nyaris bangkrut akibat selama tiga bulan lebih pengerjaan berlangsung.
Warga memilih berbelanja di lokasi lain yang akses jalannya lancar sehingga omzet para pedagang anjlok, sementara mereka harus tetap membayar sewa ruko tempat berjualan.

"Sebenarnya banyak warga mengeluh, tapi karena ini proyek pemerintah jadi warga enggak berani protes. Jadi kita mendukung saja, ya harapannya cepat selesai pengerjaan," tuturnya.
Sofyan (62), pedagang aksesoris di Jalan Lapangan Tembak juga mengeluhkan molornya proyek Jembatan Cibubur karena akibat penutupan omzet dagangnya anjlok 75 persen.
Pasalnya pembeli aksesoris di lapak Sofyan didominasi pengguna kendaraan yang melintas di Jalan Lapangan Tembak, sehingga ketika akses jalan tertutup pembeli berkurang drastis.
"Biasanya kan kalau orang pulang kerja mampir (belanja), ini semenjak jalan ditutup jadi enggak ada yang lewat. Harapannya ya bisa cepat selesai pengerjaan," kata Sofyan.
Sebelumnya proyek revitalisasi Jembatan Cibubur, di Jalan Lapangan Tembak perbatasan Kecamatan Pasar Rebo dan Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur molor.
Target pengerjaan yang ditetapkan Sudin Bina Marga Jakarta Timur selesai pada 6 November 2022 tidak tercapai, hingga kini proyek yang menggunakan anggaran Rp3,6 miliar itu belum beres.
Kepala Sudin Bina Marga Jakarta Timur Benhard Hutajulu mengatakan keterlambatan proyek karena saat awal pengerjaan terdapat kendala masalah tanah di lokasi.
"Ada kondisi tanah yang bermasalah di awal. Kita kan harus kaji lagi kondisi, jadi di luar prediksi ada lensa (kontur tanah)," kata Benhard.