Hari Pahlawan 10 November
Hari Pahlawan 10 November! Berikut Kumpulan Puisi dan Quotes untuk Mengingat Jasa Para Pahlawan
Selamat memperingati Hari Pahlawan yang diperingati setiap 10 November, simak kumpulan puisi dan quotes untuk mengenang jasa para pahlawan.
Dikutip dari Gramedia, berikut deretan kata-kata bijak pahlawan dan perjuangan:
"Untuk mencapai sesuatu, harus diperjuangkan dulu. Seperti mengambil buah kelapa, dan tidak menunggu saja seperti jatuh durian yang telah masak.”
"Dalam menghadapi musuh, tak ada yang lebih mengena daripada senjata kasih sayang."
3. Bung Hatta
"Kurang cerdas dapat diperbaiki dengan belajar. Kurang cakap dapat dihilangkan dengan pengalaman. Namun tidak jujur itu sulit diperbaiki."
"Robek-robeklah badanku, potong-potonglah jasad ini, tetapi jiwaku dilindungi benteng merah putih. Akan tetap hidup, tetap menuntut bela, siapapun lawan yang aku hadapi."
5. R.A.Kartini
"Banyak hal yang bisa menjatuhkanmu. Tapi satu-satunya hal yang benar-benar dapat menjatuhkanmu adalah sikapmu sendiri."
6. Jenderal Gatot Subroto
"Jagalah namamu, jangan sampai disebut pengkhianat bangsa."
7. HOS Tjokroaminoto
"Jika kalian ingin menjadi pemimpin besar, menulislah seperti wartawan dan bicaralah seperti orator."
8. Kapitan Pattimura
"Pattimura-Pattimura tua boleh dihancurkan tetapi kelak Pattimura-Pattimura muda akan bangkit.
9. Bung Tomo
"Jangan memperbanyak lawan, tetapi perbanyaklah kawan."
10. Sutan Syahrir
"Hidup yang tidak dipertaruhkan tidak akan pernah dimenangkan."
11. Abdul Muis
"Jika orang lain bisa, saya juga bisa, mengapa pemuda-pemudi kita tidak bisa, jika memang mau berjuang."
12. Pangeran Pangeran Diponegoro
"Hidup dan mati ada dalam genggaman Ilahi. Takdir adalah kepastian, tapi hidup harus tetap berjalan. Proses kehidupan adalah hakikat, sementara hasil akhir hanyalah syariat. Gusti Allah akan menilai ketulusan perjuangan manusia, bukan hasil akhirnya. Kalau pun harus menjumpai kematian, itu artinya mati syahid di jalan Tuhan."
13. Bung Karno
"Kami menggoyangkan langit, menggempakan darat, dan menggelorakan samudera agar tidak jadi bangsa yang hidup hanya dari 2 ½ sen sehari. Bangsa yang kerja keras, bukan bangsa tempe, bukan bangsa kuli. Bangsa yang rela menderita demi pembelian cita-cita."