Cerita Kriminal
Oknum Polisi Selingkuh dengan Bhayangkari, Skandal Terkuak Saat Kekasih Tewas Ditabrak Hewan Buas
Terbaru dilakukan oleh Briptu Isra Sangaji alias IS yang nekat berselingkuh dengan istri rekan kerjanya sendiri alias dengan seorang Bhayangkari.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Yogi Jakarta
TRIBUNJAKARTA.COM - Kasus oknum polisi selingkuh masih saja terjadi.
Terbaru dilakukan oleh Briptu Isra Sangaji alias IS yang nekat berselingkuh dengan istri rekan kerjanya sendiri alias dengan seorang Bhayangkari.
Adapun Briptu IS berdinas di Polres Buru Selatan, Maluku dan suami sah dari kekasih gelapnya itu dinas di Polres Namrole dengan pangkat Ipda.
Parahnya, Briptu IS diketahui juga kerap menganiaya sang wanita selingkuhannya itu.
Skandal antara Briptu IS dengan sang Bhayangkari itu terbongkar saat kekasih gelap Briptu IS, SM (31) itu tewas kecelakaan akibat ditabrak hewan buas pada Jumat (14/10/2022) dini hari.
Baca juga: Oknum Polisi Ngaku Beli Sabu ke Oknum TNI, Awalnya Jadi Perantara Akhirnya Penasaran Nyoba
Saat itu disebutkan bahwa kendaraan yang dinaiki oleh SM ditabrak babi hutan.
Tapi belakangan pihak keluarga kini curiga bahwa korban sengaja dihabisi oleh Briptu IS.
Skandal terlarag antara Briptu IS dan SM memang baru diketahui setelah SM meninggal dunia.

Skandal ini terbongkar saat teman korban mengungkapkan SM sering dianiaya oknum polisi yang bertugas di Buru Selatan.
Teman SM baru menceritakan hal itu setelah SM wafat.
Kata temannya, SM selama empat bulan terakhir sebelum kematiannya sering dipukul bahkan diancam akan dilumpuhkan oleh Briptu IS.
"Jadi kejadian penganiayaan ini baru terbongkar setelah adik kami meninggal dunia akibat kecelakaan beberapa waktu lalu," ucap kakak SM, Richard Malaihollo dilansir dari Tribun Ambon pada 3 November 2022.
Ditambah lagi, saat menyelidiki langsung hp adiknya, ada bukti kuat bahwa korban ini selalu diancam dan dianiaya olehoknum polisi tersebut.
Ia mengaku tak terima adiknya dianiaya.
Baca juga: Berani 10 Kali Nodai Istri TNI, Oknum Polisi di Purworejo Ciut Saat Aib Terbongkar dan Karir Tamat
Bahkan curiga kematian adiknya berhubungan dengan kasus penganiayaan itu.
Karenanya, pihak keluarga telah melaporkan kasus ini ke Polda Maluku yang tertuang dalam LP/B/465/X/2022/ Polda Maluku tertanggal 18 Oktober.
Kini, oknum polisi kekasih gelap sekaligus terduga pelaku penganiaya ibu bhayangkari itu sudah ditahan.
Motif Pelaku Cemburu

Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Pol M Roem Ohoirat mengatakan penganiayaan itu dipicu rasa cemburu.
Pengakuan pernah menganiyaya SM tersebut, diakuinya setelah diperiksa Propam Polres Bursel.
"Dari hasil pemeriksaan Propam Polres Bursel, IS yang juga anggota polres setempat tidak mengelak. Ia mengaku pernah menganiaya almarhumah SM," ungkap Roem Ohoirat saat diwawancarai TribunAmbon, Kamis (3/11/2022).
Aksi penganiayaan yang dilakukan Briptu IS terjadi di salah satu hotel di Namlea, Pulau Buru.
"Betul korban pernah dianiaya di hotel karena pelaku merasa cemburu namun saya tidak bisa menjelaskan lebih,"ujar Roem Ohoirat.
Saat ini kasus tersebut sudah ditangani oleh Ditreskrimum Polda Maluku dan Polres Pulau Buru.
Polres Buru menangani penganiayaan karena kejadiannya di Namlea.
Apabila ditemukan bukti pidana atas kasus itu, pelaku akan dimintai pertanggung jawaban pidananya di Ditreskrimum Polda Maluku.
"Saat ini Briptu IS sudah diamankan sementara di Polres Bursel terkait disiplin atau kode etik," ucap dia.
Baca juga: Polisi di Tangsel Ini Viral Lantaran KDRT dan Selingkuh, Kasus Ditangani Polda Metro Jaya
Punya Galian Tambang Ilegal
Sosoknya disorot karena berselingkuh dan kerap menganiaya ibu Bhayangkari, Briptu IS ternyata kaya raya.
Di disebut punya lubang galian emas di Gunung Botak, Kabupaten Buru.
Dugaan kepemilikan lubang galian di tambang emas ilegal itu diungkapkan Nirmalasari yang merupakans sahabat korban penganiayaan kepada TribunAmbon.com, Kamis (10/11/2022).
Disampaikannya, Briptu IS seringkali pergi ke tambang emas di Gunung Botak yang telah ditutup sejak 2015 itu.
Diduga aktivitas Briptu Isra Sangaji di Gunung Botak sudah berjalan lebih dari setahun.
“Dia sering bilang mau ke Gunung Botak dan pernah kita sama-sama ke Gunung Botak, tapi saya hanya antar sampe ke Unit 18,” kata Nirmala, Kamis.

Briptu Isra Sangaji seturun dari gunung pernah menunjukan emas hasil tambang kepada Nirmala.
Dari uang hasil penjualan emas itu Briptu Isra Sangaji disebut membeli mobil dan sering mentraktir para sahabatnya.
Dia pun kerap disapa dengan panggilan bos lantaran pendapatan tidak wajar untuk seukuran personil polisi berpangkat Brigadir Polisi Satu.
“Beberapa teman sering panggil Bos,” cetusnya.
Baca artikel lainnya dari TribunJakarta.com di Google News
Artikel ini telah tayang di TribunAmbon.com dengan Topik Penganiayaan Ibu Bhayangkari