Penemuan Mayat Satu Keluarga

Dulu Terima Tamu ke Rumah, Satu Keluarga yang Tewas di Kalideres Berubah Tertutup Belakangan Ini

Tetangga bercerita, berubahnya keluarga yang tewas di Kalideres tersebut menjadi tertutup baru belakangan ini saja.

Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Yogi Jakarta
Kolase TribunJakarta
Satu keluarga yang ditemukan tewas di Perumahan Citra Garden Satu Extension, Kalideres, Jakarta Barat disebut berubah menjadi tertutup baru belakangan ini. Hal itu diceritakan tetangga sebelah rumah korban, Calvin (29) yang beberapa tahun lalu pernah bertamu ke rumah keluarga tersebut. 

Profesi Rudyanto dan Margaretha terungkap

Empat orang tersebut ditemukan tewas dengan kondisi lambung yang kosong.

Diduga sebelum meninggal, korban tidak makan selama beberapa hari hingga timbulah dugaan penyebab tewas karena kelaparan.

Namun, Ris Astuti (64), adik kandung dari Margaretha Gunawan menyebut, kecil kemungkinan penyebab tewas karena kelaparan.

Baca juga: Keluarga Tewas di Kalideres Pernah Jalan Kaki Dibungkus Plastik, Tak Sekali Tetangga Cium Bau Busuk

Ris menilai seandainya keluarga kakaknya itu kelaparan dan tak ada uang, maka mereka seharusnya bisa meminta bantuan.

"(Dugaan kelaparan) kecil menurut saya. Tapi enggak tahu juga. Misalnya benar, agak aneh juga, saya juga bingung," ungkap Ris di Polsek Kalideres, Sabtu (12/11/2022).

"Misalnya kalau dia lapar, enggak ada makanan atau kurang buat makan, kan dia bisa kontak ke saudara kan," sambungnya.

Tetangga sebelah rumah korban satu keluarga yang tewas di Perumahan Citra Garden Extension Blok AC5 Nomor 7, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat, Tio (58) yang menceritakan keseharian satu keluarga tewas di Kalideres semasa hidup.
Tetangga sebelah rumah korban satu keluarga yang tewas di Perumahan Citra Garden Extension Blok AC5 Nomor 7, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat, Tio (58) yang menceritakan keseharian satu keluarga tewas di Kalideres semasa hidup. (Warta Kota/Nuri Yatul Hikmah)

Meski begitu, selama ini kata Ris, korban belum pernah meminta bantuan makanan atau uang untuk membeli makan.

Ris kemudian mengingat dahulu, Margaretha Gunawan kerap mengiriminya makanan dan baju-baju.

"Sebelumnya enggak pernah minta. Malah dulu suka ngasih dia. Waktu di Gunung Sahari (20 tahun lalu) itu suka ngasih dia,"

"Baik itu makanan, baju-baju, kalau kita ultah dikirimin paket," ungkap Ris.

Ris pun menyebut, kondisi perekonomian keluarga Margaretha dan suaminya Rudyanto dulunya terbilang berkecukupan.

Bahkan dikatakan suami Ris, Handoyo (64), pasutri tersebut pernah memiliki penghasilan yang mampu menopang kehidupan sehari-hari.

Margaretha dulu jualan kue, sementara Rudyanto bekerja di kantoran.

"Yang saya tahu, ibunya (Margaretha) dulu jualan kue. Bapaknya (Rudyanto) bekerja di kantoran,"

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved