Tukang Jamu Ungkap
Kesaksian Tukang Jamu Langganan Keluarga yang Tewas di Kalideres: Rudyanto Pesan Jamu Penyakit Liver
Tukang jamu, R, mengaku sering bersepeda memasuki kompleks perumahan tersebut untuk mengantarkan jamu ke rumah korban.
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Jaisy Rahman Tohir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas
TRIBUNJAKARTA.COM, KALIDERES - Satu keluarga yang tewas di Perumahan Citra Garden Satu Extension, Kalideres, Jakarta Barat, ternyata pernah langganan jamu.
Tukang jamu, R, mengaku sering bersepeda memasuki kompleks perumahan tersebut untuk mengantarkan jamu ke rumah korban.
Pemilik rumah memesan jamu tak setiap hari. Terkadang sebulan sekali atau dua minggu baru memesan.
Ia memesannya via nomor Whatsapp tukang jamu.
"Dia (Dian) minta nomor telepon karena dia males jalan ke sini mungkin. Jadi saya suruh nganter ke sana," ujarnya.
Baca juga: Cerita Tukang Jamu Langganan Keluarga yang Tewas di Kalideres: Pernah Pinjam Rp 50 Juta Buat Operasi
Semenjak pandemi Covid-19, mereka tak lagi memesan jamu kepada R.
"Semenjak corona bu Dian enggak pernah mesen jamu lagi sama saya," katanya.
R bercerita bahwa ayahnya pernah menanyakan jamu untuk penyakit liver dan diabetes.
"Ayahnya (Rudyanto) pernah minum jamu bilangnya, 'Kalau penyakit liver apa ya obatnya?' Waduh saya kurang tahu lho Pak. Mending bapak ke dokter aja gitu. Sama diabetes gula katanya. Kalau itu mending ke dokter aja pak". Saya kan bukan dokter," ujarnya.
Pinjam Duit Saat Pandemi Covid-19
R mengatakan salah satu keluarga di rumah itu pernah meminjam uang kepadanya saat pandemi Covid-19.
"Katanya, 'Mbak, aku minta tolong dong, minjem uang Rp 50 juta.' Waduh kata saya, duit segitu mana punya saya Bu. Saya ini tukang jamu. 'Kali kerabat Mbak punya.'"
"Saya enggak punya saya enggak berani ngomong-ngomong sama saudara saya minjem duit segitu. Buat apa emang bu? "Buat operasi saudara saya"," cerita R menirukan percakapannya dengan salah satu keluarga.
