Pembunuhan Juragan Sembako di Bekasi
Pelaku Pembunuh Juragan Sembako Ternyata Mantan Karyawan, Sembunyi Balik Dinding Hantam Korban
Pelaku pembunuhan juragan sembako di Jalan Mustikasari Kota Bekasi ternyata mantan karyawan, menyelinap masuk hantam korban menggunakan balok kayu.
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Wahyu Septiana
Laporan wartawan TribunJakarta.com Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, MEDAN SATRIA - Pelaku pembunuhan juragan sembako di Jalan Mustikasari Kota Bekasi ternyata mantan karyawan, menyelinap masuk hantam korban menggunakan balok kayu.
Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Polisi Hengki mengatakan, pihaknya berhasil mengungkap pelaku berinisial DS (30).
"Kita berhasil mengamankan satu orang pelaku atas nama DS bin Rusyanto ditangkap di Kabupaten Bogor," kata Hengki di mapolres Jalan Pangeran Jayakarta, Rabu (16/11/2022).
Kronologis kejadian bermula saat korban berinisial SS (63) datang sekira pukul 03.00 WIB dini hari pada Jumat (11/11/2022).
Korban merupakan pemilik toko sembako, dia biasa datang dini hari untuk memulai aktivitas berjualan.
Sebelum membuka toko, korban biasanya melakukan pengemasan barang untuk dikirim ke pelanggan.
"DS sebelumnya merupakan karyawan yang bekerja di toko milik korban selama kurang lebih empat sampai lima bulan tahun 2015," ungkap Hengki.
Baca juga: Motif Pembunuhan Juragan Sembako di Bekasi Mulai Terkuak, Nasib Uang Rp 30 Jadi Indikasi
Kebiasaan korban yang datang pagi buta dimanfaatkan pelaku, dia diam-diam menyelinap masuk ke dalam toko melalui pintu belakang.
Pintu belakang ini merupakan akses masuk korban ke dalam toko, biasanya dia hanya mengunci pintu menggunakan slot yang bisa dibuka dengan mudah.
"Motif tersangka untuk mengambil barang milik korban, tersangka sendiri sudah mengetahui kebiasaan korban yang setiap hari datang ke toko jam 3 atau jam 5 pagi," jelasnya.

Pintu pertama tersanga membuka tanpa susah payah karena memang tidak dikunci, tiba di pintu kedua ruang tengah toko suara gaduh mengaketkan korban.
"Sampai di pintu tengah, tersangka membuka pintu dan tangan tersangka membuka slot pintu, dari pintu yang terbuka menimbulkan suara," tuturnya.
Curiga ada suara pintu terbuka, korban selanjutnya mengecek ke pintu belakang. Tersangka panik lalu berusaha sembunyi di balik dinding.
"Saat korban melintas tempat tersangka bersembunyi, langsung memukul kepala korban dari belakang menggunakan aqua botol ukuran 1,5 liter," tutur Hengki.