Viral Video Siswa SDN 159 OKU Ramai-ramai Bully Teman di Kelas, Korban Trauma Tak Bisa Diajak Bicara

Beredar viral di media sosial kasus perundungan terhadap seorang siswi di SDN 159 OKU, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatra Selatan.

Instagram
Beredar viral di media sosial kasus perundungan terhadap seorang siswi di SDN 159 OKU, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatra Selatan. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Beredar viral di media sosial kasus perundungan terhadap seorang siswi di SDN 159 OKU, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatra Selatan.

Dalam video tersebut terlihat seorang siswi sedang duduk di atas lantai dengan kepala menunduk dan dikelilingi oleh teman-temannya.

Satu persatu temannya melakukan perundungan dengan kata-kata dan menendangnya dari belakang.

Bahkan ada siswa yang meloncat dan menginjak kepala korban.

Para siswa di dalam kelas tampak bersorak dan senang dengan aksi perundungan yang mereka lakukan.

Baca juga: UPDATE Kasus Bully di SMP Plus Baiturrahman, Orangtua Korban Maafkan Pelaku dan Memilih Berdamai

Sementara korban hanya bisa diam dan tertunduk menangis di atas lantai.

Video perundungan ini diunggah oleh akun Instagram @andreli_48 pada Minggu (20/11/2022).

Dilansir dari Sripoku.com, peristiwa perundungan ini terjadi pada hari Rabu (16/11/2022) pukul 09.00 WIB.

Perundungan dilakukan oleh sembilan siswa kelas 6 SD di dalam kelas saat tidak ada guru.

 Para siswa yang melakukan perundungan berinisial I (kelas V), F (kelas V), Z (kelas V) lalu R (kelas VI), F (kelas IV), F (kelas VI), I ( kelas VI) S (kelas VI) dan F (kelas V).

Para siswa dari berbagai kelas ini telah melakukan kekerasan fisik dan psikis kepada korban.

Baca juga: Berita VIRAL Pekan Ini: Anak Kombes Aniaya Teman, Siswa SMP Jadi Korban Perundungan di Kelas

Peristiwa ini juga direkam oleh teman sekelas dan diunggah di media sosial.

Rudi Hartono selaku perwakilan dari keluarga korban menjelaskan kondisi korban saat ini masih mengalami trauma.

“Sampai saat ini korban masih trauma dan belum bisa diajak berkomunikasi,” ujarnya.

Ia mengungkapkan korban yang merupakan anak perempuan harus menjalani pemulihan psikologis dari trauma yang dialami.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved