Viral di Media Sosial

Pelajar SMA Tendang dan Pukul Nenek Ngakunya Cuma Iseng, Orang Tua Pelaku Tertunduk Malu Minta Maaf

Para pelajar yang melakukan penganiayaan dan menendang seorang nenek hingga jatuh tersungkur telah ditangkap.

Tribunnews
Pelajar di Tapanuli tendang dan aniaya seorang nenek, kini orangtuanya tertunduk minta maaf. 

TRIBUNJAKARTA.COM  - Para pelajar yang melakukan penganiayaan dan menendang seorang nenek hingga jatuh tersungkur telah ditangkap.

 Aksi tidak terpuji pelajar SMA ini terjadi di Desa Panompuan, Kecamatan Angkola Timur, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara.

Sejumlah orang tua pelajar mendatangi kantor polisi untuk membuat video permintaan maaf secara terbuka ke masyarakat.

Mereka sangat menyesali perbuatan yang sudah dilakukan oleh anak-anaknya.

Para orang tua pelajar tidak membenarkan perbuatan penganiayaan dan meminta maaf ke masyarakat atas kesalahan yang dillakukan.

Baca juga: Tawuran Maut Berujung 1 Orang Tewas di Jalan Jakarta-Bogor, 7 Pelajar Berakhir di Markas Polisi

Video permintaan maaf ini diunggah di akun Instagram official.polrestapsel pada Senin (21/11/2022).

"Kami orangtua dari anak-anak kami, yang telah menyalahi, ataupun membuat resah, kami sangat menyesal atas perbuatan anak kami. Kami meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada pihak yang dirugikan ataupun masyarakat umum," ungkap orang tua pelajar dalam video.

Pada video tersebut orang tua pelajar berdiri berdampingan dengan para pelajar yang melakukan penganiayaan.

Wajah para pelajar diblur karena masih di bawah umur.

Sebelumnya, Kapolres Tapanuli Selatan, AKBP Imam Zamroni, mengatakan para pelajar yang sudah ditangkap bersekolah di sebuah SMK di Tapanuli Selatan (Tapel).

Baca juga: Nasib Pilu Belasan Pelajar di Cianjur, Angkot yang Dinaiki Tertimbun Longsor, Kini Belum Ditemukan

Keenam pelajar itu adalah IH, ZA, VH, AR, RM, dan ASH.

"Semua masih berstatus pelajar yang bersekolah di SMK kabupaten Tapanuli Selatan dan usianya juga masih dibawah umur," terangnya, Minggu (20/11/2022), dikutip dari TribunMedan.com.

Imam mengungkapkan, para pelaku memiliki peran masing-masing saat menjalankan aksinya.

Satu dari lima pelaku melakukan penganiayaan.

Sementara, sisanya merekam kejadian tersebut menggunakan kamera ponsel.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved