Penemuan Mayat Satu Keluarga
Polisi Sampai Dibuat Kebingungan, Mayat Satu Keluarga yang Tewas di Kalideres Berubah Jadi Mumi
Motif satu keluarga tewas di Kalideres, Jakarta Barat, masih menjadi misteri, polisi sampai dibuat kebingungan mengungkap kasus tersebut.
"Saya waktu pertama denger dia sekeluarga yang meninggal ikut sedih ya. Masa meninggal sampai berempat, apa punya cara hidup yang aneh. Enggak wajar kan," pungkasnya.
Kerap Nitip Kue

Sebelum pandemi Covid-19 melanda, Renny bersama anaknya, Dian berboncengan motor kerap mampir ke Pasar Perumahan Citra Pd Pasar Jaya untuk menitipkan kue dagangannya ke toko milik suami Fang, Nam Soe (62), bernama Toko Citra Sari.
Namun tak rutin setiap hari dia menitipkan kuenya, melainkan hanya menjelang hari raya besar saja.
"Biasanya nitip pas mau imlek, atau lagi musim kue bulan ke-8 cina. Nanti pas Lebaran Idul Fitri, dia juga nitip kue kering. Tapi kalau Natal enggak ya," ceritanya.
Renny jarang menitipkan dagangan berupa kue basah.
Ia lebih sering menitipkan kue yang lebih tahan lama seperti aneka kue kering, moon cake hingga dodol.
"Karena kue kering kan lebih awet. Jadi dia datengnya juga agak siang jam-jam segini lah (jam 8 pagi)," katanya.
Renny pun tak langsung mengambil hasil dagangan yang dititipkan di Toko Citra Sari.
Biasanya beberapa hari setelah hari raya tersebut baru diambil.
"Misalnya Imleknya udah lewat baru dia ambil. Sesempetnya dia aja," tambahnya.
Dari hasil menitipkan dagangan, Renny mengantongi keuntungan bersih sekitar Rp 50 - 100 ribu.
Baca juga: 1 Keluarga Tewas di Kalideres Punya Tunggakan 6 Bulan, Gerak-gerik di TKP Kejadian Bikin Curiga
Tak hanya menitipkan dagangan ke Citra Sari, Renny dan Dian juga suka membeli kue yang dijual di los itu.
Apalagi anaknya. Dian yang paling sering membeli ke kiosnya.
"Iya dia (Dian) sering beli ke sini sewaktu belum Covid ya," katanya.