Gempa di Cianjur

Terdampak Gempa Cianjur, Banyak Warga Cibeureum Patah Tulang, Kepala Bocor, Makan Minum Ngutang

Banyak warga Kampung Cibeureum mengalami patah tulang, kepala bocor tertimpa reruntuhan bangunan akibat gempa Cianjur. Makan minum pun sampai ngutang.

Editor: Y Gustaman
Tribun Depok/Cahya Nugraha
Qidira Shanum bayi 3 bulan bersama ibunya Fitriyani, warga Desa Cibeureum, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, selamat dari gempa Cianjur berkekuatan magnitudo 5,6 pada Senin (21/11/2022). Foto diambil pada Selasa (22/11/2022). 

Fitriyani merasakan langkahnya berat saat gempa Cianjur magnitudo 5,6 yang melanda Desa Cibeureum pada Senin (21/11/2022 siang.

"Saking getarannya yang kuat, selangkah saja terasa berat. Karena digoncang sana sini," cerita Fitriyani disitat dari Tribun Depok.

Siang itu sudah kebiasaannya saban pukul 13.00 WIB menidurkan Qidira Shanum, putrinya yang masih 3 bulan setelah minum ASI.

Ia masih sempat menyanyikan lagu anak untuk buah hati tercintanya.

Baca juga: Korban Luka Gempa Cianjur: Rumahnya Hancur, Kandang Kambing Justru Aman, Kini Trauma dengan Bata

Hanya hitungan detik setelah menidurkan Shanum ke tempat tidur, getaran hebat dirasa Fitriyani.

Dari dalam rumahnya, ia mendengar warga teriak "gempa, gempa, gempa."

Nenek korban gempa Cianjur hendak dibawa ke rumah sakit setelah berhasil dievakuasi usai dia tertimpa bangunan.
Nenek korban gempa Cianjur hendak dibawa ke rumah sakit setelah berhasil dievakuasi usai dia tertimpa bangunan. (Instagram Divisi Humas Polri)

Naluri ibu, Fitriyani langsung mengangkut Shanum dan langsung bergegas ke lokasi terbuka yang lebih aman.

"Shanum harus selamat dan ke tempat aman," hanya itu yang terlintas di pikirannya sehingga bertindak cepat.

Baca juga: UPDATE: Korban Meninggal Dunia Gempa Cianjur Melonjak jadi 268 Orang, 151 Orang Masih Hilang

Akibat gempa itu, Fitriyani mengaku masih trauma dan belum memutuskan lagi kembali ke rumahnya sampai aman.

Meski kondisi rumahnya hanya rusak ringan, seperti dinding retak dan atap roboh di sejumlah sisinya.

"Cuma itu enggak saya pikirin, saya cuma pikirin Shanum saja," kata Fitriyani.

Fitriyani dan ibu-ibu sepertinya berharap pemerintah memberikan perhatian khusus untuk bayi yang tinggal di tenda pengungsian.

Saat ini ibu-ibu yang punya bayi membutuhkan popok, pakaian, susu dan selimut.

"Alhamdulillah, putri saya selamat. Saya bersyukur," kata Fitriyani sambil menangis memandang Shanum yang tertidur di tenda.

Suara Ibu Hamil Terdengar di Reruntuhan

Sumber: Tribun depok
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved