Gempa di Cianjur

Anak Kecil Bertahan 3 Hari di Reruntuhan Gempa Cianjur, Warga Nangis Lihat Proses Evakuasi Korban

Warga tak kuasa menahan air matanya melihat anak yang diperkirakan berusia 5 tahun itu selamat walau tertimpa bangunan berat.

Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Yogi Jakarta
IG trc_rapicileungsi
Warga menangis melihat potret kuatnya seorang anak kecil laki-laki bertahan tiga hari di bawah reruntuhan setelah gempa Cianjur pada, Senin 21 November 2022. Warga tak kuasa menahan air matanya melihat anak yang diperkirakan berusia 5 tahun itu selamat walau tertimpa bangunan berat. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Warga menangis melihat potret kuatnya seorang anak kecil laki-laki bertahan tiga hari di bawah reruntuhan setelah gempa Cianjur pada, Senin 21 November 2022.

Warga tak kuasa menahan air matanya melihat anak yang diperkirakan berusia 5 tahun itu selamat walau tertimpa bangunan berat.

Sampai Selasa 22 November 2022, korban meninggal dunia akibat gempa Cianjur mencapai 268 orang, sementara ratusan warga lainnya luka-luka.

Ratusan bangunan warga ambruk rata dengan tanah. Ribuan warga mengungungi imbas gempa 5,6 skalaritcher (SR) menggunjung daerah Cianjur yang getarannya terasa hingga Jakarta.

Banyak video beredar memperlihatkan suasana desa setelah gempa mengguncang dan suasana warga yang kini mengungsi di bawah tenda.

Tak hanya itu, banyak juga beredar video yang memperlihatkan proses dramatisnya evakuasi korban selamat maupun meninggal dunia.

Salah satunya video yang diposting oleh salah satu warganet di Twitter bernama @QaillaAsyiqah.

Yang mana video tersebut didapat dari akun Instagram trc_rapicileungsi.

Baca juga: Gempa Kembali Guncang Cianjur Berkekuatan Magnitudo 3,9 Siang Ini

Akun tersebut memposting sebuah video yang memperlihatkan evakuasi yang dilakukan petugas dan warga terhadap satu anak kecil di Kampung Rawacina, Desa Nagrak, Kabupaten Cianjur.

Dari keterangan yang diunggah video tersebut, anak kecil yang diduga bernama Azka itu tertimpa bangunan roboh sejak tiga hari lalu saat gempa mengguncang.

Syukurnya, bocah tersebut selamat setelah dievakuasi oleh warga dan petugas.

Azka terlihat langsung digendong seorang pria yang diduga merupakan ayahnya setelah dikeluarkan dari reruntuhan.

"Masya'Allah, Alhamdulillah

Warga menangis melihat potret kuatnya seorang anak kecil laki-laki bertahan tiga hari di bawah reruntuhan setelah gempa Cianjur pada, Senin 21 November 2022.
Warga menangis melihat potret kuatnya seorang anak kecil laki-laki bertahan tiga hari di bawah reruntuhan setelah gempa Cianjur pada, Senin 21 November 2022. (IG trc_rapicileungsi)

Bertahan selama 3 hari dibawah reruntuhan akibat gempa Cianjur, seorang anak kecil berhasil di evakuasi pada rabu 23/Nov/2022 oleh relawan damkar Kab. Bogor & TRC Rapi Cikal Cileungsi..," tulis akun @qaillaasyiqah dikutip TribunJakarta.com, Rabu (23/11/2022).

Terlihat masyarakat dan relawan saling bahu membahu menyelamatkan bocah malang tersebut.

"Oksigen oksigen kasih nafas," teriak warga.

"Ya allah allahuakbar," teriak warga lainnya sambil menangis.

Azka terlihat cukup tenang sembari digendong ayahnya ke tempat lebih aman.

Ayah Azka tampak beberapa mengecek keadaan bocah malang itu sembari mengelus-elusnya.

"Azkaa," kata seorang perempuan menangis.

Sebelum bantuan datang, keluarga Azka sempat terekam melakukan evakuasi dengan seadanya.

Kala itu ayah Azka mengaku tiga anggotanya masih belum ditemukan termasuk Azka.

Kondisi rumah terlihat ancur rata dengan tanah.

Bahkan terlihat sebuah motor yang juga ikut tertimpa reruntuhan.

Baca juga: Ibu, Istri dan Anaknya Tertimbun Akibat Gempa Cianjur, Pria Ini Bongkar Reruntuhan Gunakan Ember

"Semuanya tiga orang baru dapat satu, masih dua orang di sini. Istri saya udah, tinggal ibu sama anak yang belum," kata ayah Azka.

"Mohon pertolongannya segera buat siapapun," katanya.

Saat keluarga Azka melakukan evakuasi seadaanya lantaran belum mendapatkan bantuan.
Saat keluarga Azka melakukan evakuasi seadaanya lantaran belum mendapatkan bantuan. (Istimewa)

Korban Bermalam Bersama Mayat

Sementara itu, berdasarkan rekaman video yang beredar, terlihat para korban gempa Cianjur yang berada di tenda darurat harus bermalam dengan beberapa mayat.

Dalam video yang beredar nampak para korban berada di tenda darurat yang beratap terpal dan bertiang bambu sedang duduk menghadap empat sampai lima mayat yang sudah ditutup dengan kain jarik.

Belum diketahui pasti dimana lokasi dari peristiwa memilukan itu terjadi.

Diketahui, hingga saat ini memang masih banyak korban gempa Cianjur yang berada di tenda darurat yang dibangun swadaya oleh masyarakat.

Petugas Medis Trauma

Banyaknya korban berjatuhan akibat gempa dahsyat yang terjadi di Cianjur, Jawa Barat, petugas medis RSUD Sayang Cianjur sampai trauma.

Para petugas medis trauma karena mobil ambulans terus hilir mudik mengantarkan korban ke RSUD Sayang Cianjur.

Hal itu diakui Dian relawan petugas medis yang berjaga di tenda korban gempa Cianjur, Selasa (22/11/2022) malam.

“Saya trauma setiap dengar suara ambulans datang karena saking banyaknya pasien,” ucapnya dikutip dari Tribunnews.

Sejak pagi hari ke malam hari, pasien korban gempa yang ditangani jumlahnya mencapai ratusan.

Baca juga: Seorang Ibu Melahirkan di Pengungsian Gempa Cianjur, Bayinya Diberi Nama Gempita oleh Ridwan Kamil

Namun para pasien yang membutuhkan penanganan lebih lanjut di rujuk ke sejumlah rumah sakit dari Bandung hingga ke Sukabumi.

“Kebanyakan di rujuk ke RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung sebab ketersedian alat terbatas di sini,” ungkapnya.

Dian mengatakan kebanyakan pasien mengalami luka terbuka dan patah tulang akibat tertimpa reruntuhan bangunan.

Menurutnya, jumlah pasien yang menempati tenda darurat RSUD Sayang Cianjur sudah berangsur-angsur berkurang.

Sebagian dipulangkan, sebagian lagi dirujuk ke rumah sakit lain.

Pengemudi ambulans Tatang mengatakan dirinya sudah lebih dari tiga kali mengantarkan pasien korban gempa Cianjur.

Tatang menyebut beberapa pasien ada juga yg sudah pulih dan diantarkan ke rumah saudaranya.

“Alhamdulillah dua pasien yang saya antar bukan ke rumah sakit lagi tapi ke rumah,” tuturnya.

Dia menambahkan kondisi Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Sayang sudah lebih kondusif dibandingkan hari Senin (21/11/2022).

“Sekarang hampir bisa dikatakan mendekati normal karena tenda juga sudah terlihat tidka membludak,” kata Tatang.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved