Mengenal Sesar Baribis yang Mengepung Selatan Jakarta dengan Potensi Ancaman Gempa

Dilalui garis sesar Baribis, DKI Jakarta juga turut merasakan guncangan gempa Cianjur yang terjadi pada Senin (21/11/2022).

Editor: Muji Lestari
jurnal.unpad.ac.id
Peta Pola Struktur Sesar Regional di Pulau Jawa bagian Barat. 

Sesar adalah suatu rekahan pada batuan di mana bagian yang dipisahkan oleh rekahan akan bergerak kepada satu sama lain.

Dalam buku Structural Geology karya Marland Billings, sesar atau patahan dapat terbentuk akibat adanya gaya pada batuan sehingga batuan tidak mampu lagi menahannya.

Sesar Baribis adalah sesar muda yang terbentuk pada periode tektonik zaman batu muda Pliosen yang berbentuk sesar naik. Artinya jika sesar bergerak, maka satu blok batuan akan bergeser ke atas sedangkan blok batuan lainnya akan bergeser ke bawah.

Pergeseran ini dapat menyebabkan gempa hingga kerusakan jika terjadi dalam skala yang besar. Sebab itu, daerah dengan sesar yang masih aktif bergerak merupakan daerah yang rawan akan gempa bumi.

Baca juga: Cara Menyelamatkan Diri saat Gempa Bumi Jika Berada di Dalam Rumah atau Gedung Bertingkat

Sesar Baribis membentang dari Kabupaten Purwakarta sampai perbukitan Baribis di Kabupaten Majalengka. Jalur Sesar Baribis dan sekitarnya meliputi kota besar seperti Bogor, Bekasi, dan Jakarta yang diperkirakan memiliki panjang sekitar 100 km.

Segmen sebelah timur jalur sesar tersebut disebut sebagai segmen Bekasi - Purwakarta dan jalur yang melintas di selatan Jakarta sebagai segmen Jakarta. Dengan kata lain, Jakarta masuk dalam wilayah yang rentan gempa bumi akibat Sesar Baribis

Peta Pola Struktur Sesar Regional di Pulau Jawa bagian Barat.
Peta Pola Struktur Sesar Regional di Pulau Jawa bagian Barat. (jurnal.unpad.ac.id)

Riwayat Gempa Sesar Baribis:

Garis Sesar Baribis yang terbentang melewati wilayah Jabodetabek rupanya punya riwayat sebagai penyebab gempa yang cukup serius, di antaranya:

- Gempa magnitudo 8,0: Jakarta, 5 Januari 1699

- Gempa magnitudo 7,0: Jakarta, 22 Januari 1780

- Gempa magnitudo 7,0: Cirebon, 16 November 1847

Jabodetabek Dikepung  Ancaman Gempa

Berdasarkan data-data sejarah dan kajian geofisika terbaru, wilayah megapolitan Jabodetabek yang dihuni 29.116.662 jiwa atau sekitar 11 persen dari penduduk Indonesia ini memiliki kerentanan gempa bumi.

Endra Gunawan, peneliti geofisika yang juga dosen di Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan ITB, mengatakan, masyarakat perlu diedukasi sehingga bisa memitigasi ancaman gempa tersebut.

”Ini memang agak sensitif karena berkaitan dengan daerah yang padat penduduk. Tetapi, harus disampaikan apa adanya bahwa dari sisi sains, zona tektonik di selatan Jakarta memang aktif,” kata dia.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved