Gempa di Cianjur

''Ini Bukan Wisata Bencana'' Korban Gempa Cianjur Geram ke Warga yang Datang Cuma Buat Selfie

"Ini bukan wisata bencana". Tulisan di sebuah kardus itu tertampang di depan tenda pengungsian warga korban gempa Cianjur.

Editor: Elga H Putra
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
"Ini bukan wisata bencana". Tulisan di sebuah kardus itu tertampang di depan tenda pengungsian warga korban gempa Cianjur. 

TRIBUNJAKARTA.COM - "Ini bukan wisata bencana". Tulisan di sebuah kardus itu tertampang di depan tenda pengungsian warga korban gempa Cianjur.

Tulisa itu ditempel di bambu yang menjadi tiang penopang tenda darurat korban gempa Cianjur sehingga banyak dibaca siapapun yang berada di dekatnya.

Adapun tenda pengungsi yang dipasangi tulisan itu berada di Kampung Longkewang, Desa Gasol, Kecamatan Cugenang, Cianjur, Jawa Barat.

Desa Gasol menjadi salah satu lokasi terdampak paling parah diguncang gempa bermagnitudo 5,6 di Kabupaten Cianjur, Senin (21/11/2022) lalu.

Lebih dari 60 orang meninggal dunia tertimpa reruntuhan bangunan.

Baca juga: Angkot Ringsek di Sisi Jalan Labuan Cianjur Ditumpangi Rombongan Hafiz Cilik Al-Quran, 6 Selamat

Ratusan orang terluka, ratusan rumah rusak berat dan ringan, ratusan orang harus mengungsi di tenda-tenda terpal.

Bukan tanpa alasan korban gempa Cianjur di sana menuliskan tulisan "Ini bukan wisata bencana".

Pasalnya, sejak musibah terjadi, banyak warga yang entah dari mana datang ke desa itu.

Papan kardus bertuliskan
Papan kardus bertuliskan "Ini Bukan Wisata Bencana" terpasang di salah posko pengungsi di Kampung Longkewang, Desa Gasol, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Kamis (24/11/2022). Desa Gasol menjadi salah satu lokasi terdampak paling parah diguncang gempa bermagnitudo 5,6 di Kabupaten Cianjur, Senin lalu. Lebih dari 60 orang meninggal dunia tertimpa reruntuhan bangunan, ratusan orang terluka, ratusan rumah rusak berat dan ringan, ratusan orang harus mengungsi di tenda-tenda terpal. (Tribun JABAR/GANI KURNIAWAN)

Bukan untuk memberikan bantuan dan mengevakuasi korban, melainkan hanya sekadar melihat-lihat kondisi di sana.

Mirisnya, ada juga yang datang untuk berfoto, bahkan selfie di antara puing reruntuhan gempa Cianjur.

Seakan tak ada empati, saat berfoto sefie pun mereka mengembangkan senyum dan tawa diantara duka para pengungsi yang kehilangan rumah, harta benda bahkan orang tersayangnya.

Hal itulah yang membuat warga setempat para korban gempa Cianjur geram.

"Sejak hari pertama banyak orang-orang yang melintas berhenti buat memvideokan kondisi di sini bahkan berswafoto sambil ketawa-ketawa dari dalam mobil," ujar Leka, Koordinator Posko Bencana di Kampung Longkewang, Desa Gasol, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Kamis (24/11/2022).

Baca juga: Pasca-Bantuan Gempa Cianjur Diadang Preman, Brimob Bersenjata Lengkap Jaga Nagrak menuju Cugenang

Bahkan ada juga yang hanya memotret jenazah yang belum dikuburkan tanpa mau membantu.

"Malah ada yang turun mau melihat jenazah yang belum dikuburkan hanya untuk foto-foto," lanjutnya.

Selain tak etis, ujar Leka, ulah mereka juga sangat mengganggu upaya evakuasi dan distribusi bantuan.

"Jadi terhambat, bantuan tidak masuk ke desa terdampak. Di sini banyak yang belum mendapat bantuan pada hari pertama dan kedua pascabencana gempa. Baru di hari keempat, pendistribusian bantuan terpenuhi," ujarnya.
Ganggu Evakuasi dan Distribusi Bantuan

Kepala BNPB, Suharyanto, mengatakan banyak lokasi yang terdampak gempa di Cianjur jadi sulit untuk dilalui karena banyak warga yang berbondong-bondong datang ke lokasi bencana.

Warga membongkar puing-puing rumahnya yang ambruk di Kampung Longkewang, Desa Gasol, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Kamis (24/11/2022). Cugenang merupakan satu di antara Kecamatan di Cianjur yang mengalami kerusakan parah akibat gempa.
Warga membongkar puing-puing rumahnya yang ambruk di Kampung Longkewang, Desa Gasol, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Kamis (24/11/2022). Cugenang merupakan satu di antara Kecamatan di Cianjur yang mengalami kerusakan parah akibat gempa. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

"Ini bencananya, lokasinya 15 kecamatan, banyak jalannya kecil-kecil, tempatnya terpencil, sehingga kalau masyarakat datang sendiri berbondong-bondong ke sana, tentu saja ini membuat jalanan macet, membuat program-program dan kegiatan penanganan pengungsi, pendistribusian logistik, ini terhambat," katanya.

Ia meminta siapapun yang tidak berkepentingan untuk sementara tidak datang dulu ke lokasi bencana karena akan mengganggu penanganan di sana.

"Kalau datang ke daerah bencana dengan tujuan membantu silakan. Bencana ini bukan untuk dilihat, bukan menjadi tempat wisata, tetapi bencana ini adalah sesuatu yang harus dipecahkan bersama," kata Suharyanto.

Pemberian bantuan, ujar Suharyanto, sebaiknya dilakukan terpusat melalui posko utama. "Jangan sendiri-sendiri ke tempat lokasi," ucap Suharyanto.

Baca artikel lainnya dari TribunJakarta.com di Google News

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Cianjur Jadi Wisata Bencana, Selfie di Mobil Sampai Turun Cuma Mau Moto Jenazah yang Belum Diangkat

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved