Gempa di Cianjur
Curhatan Ibu Korban Gempa Cianjur, Kepala Anaknya Terluka Parah Namun Rumah Sakit Tolak Merawat
Seorang ibu bernama bercerita soal anaknya Ibriz Muttaqi (3) yang menjadi korban gempa di Cianjur lalu ditolak rumah sakit, pada Senin (21/11/2022).
Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Yogi Jakarta
TRIBUNJAKARTA.COM - Seorang ibu bernama Rufaidah bercerita soal anaknya Ibriz Muttaqi (3) yang menjadi korban gempa di Cianjur, pada Senin (21/11/2022).
Ibriz mengalami luka yang cukup parah di kepalanya, sayang saat dibawa ke sebuah rumah sakit swasta di daerah Citeurep bocah berusia tiga tahun tersebut mengalami penolokan.
Kepada TribunJakarta, Rufaidah menceritakan kronologi awal penolakan tersebut dapat terjadi.
TONTON JUGA
Rufaidah bercerita saat gempa Cianjur terjadi ia dan suaminya sedang berada di Jakarta.
Saat mendengar Ibriz menjadi korban gempa Cianjur, Rufaidah langsung mendatangi sang anak.
Ibriz kala itu ternyata sedang mendapatkan pertolongan pertama di RSUD Sayang Cianjur.
"Saya dan suami di Jakarta, anak dan abah saya di Cianjur," ucap Rufaidah kepada TribunJakarta, pada Jumat (25/11/2022).
"Saat saya mendengar anak jadi korban saya langsung ke Cianjur,"
"Anak saya sudah ditangani, sudah dijahit dan diperban RSUD Sayang Cianjur," imbuhnya.
Baca juga: Evakuasi Gunakan Tandu, Pilu Jasad Ibu dan Anak Korban Gempa Cianjur Ditemukan Berpelukan
Rufaidah lalu berniat untuk membawa anaknya menjalani perawatan yang lebih memadai ke daerah Citeurep.
"Saat disana saya tanya, anak saya sudah ditangani kepalanya kemudian apakah aman 3-4 jam perjalanan menuju Citereup. Kata dokter RSUD aman," kata Rufaidah.
"Yang saya pikirkan, saya minta rujukan ke faskes 1. Walau pertolongan pertama sudah dilakukan, hanya saja kami ingin adanya tindakan lanjutan, semisal ronsen dan CT scan. Karena ini kepala dan ini anak kecil," imbuhnya.
Di tengah perjalanan, jahitan kepala Ibriz yang belum kering, mendadak mengeluarkan darah.
Baju balita tersebut menjadi basah karena darah.