Gempa di Cianjur

Longsor di Warung Sate Shinta, Warga Ungkap Kisah Mistis Jalur Cipanas, Ada yang Muncul dari Tebing

Lokasi longsor Warung Sate Shinta di Jalan Raya Cipanas-Puncak, Cianjur, dikenal angker oleh warga setempat. Keangkeran dilokasi diungkap warga.

Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Wahyu Septiana
TRIBUNJAKARTA.COM/GERALD LEONARDO AGUSTINO
Kondisi terkini Warung Sate Shinta yang berdekatan dengan lokasi tanah longsor di Jalan Raya Cipanas-Puncak, Cianjur, Jawa Barat. Lokasi longsor Warung Sate Shinta di Jalan Raya Cipanas-Puncak, Cianjur, dikenal angker oleh warga setempat. Keangkeran dilokasi diungkap warga. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

TRIBUNJAKARTA.COM, CIANJUR - Lokasi longsor Warung Sate Shinta di Jalan Labuan Cianjur atau akrab disebut Jalan Cipanas-Cianjur, Jawa Barat, dikenal angker oleh warga setempat. 

Jauh sebelum banyak tempat usaha di kiri kanan jalan, jalur tersebut hanyalah hutan-hutan di bawah bukit Palalangon yang berada di Desa Cibeureum, Kecamatan Cugunang, Kabupaten Cianjur

DA (50) warga setempat menuturkan, kerap melintas di depan Warung Sate Shinta lantaran restoran tersebut masih milik sanak familinya. 

Ia hapal betul daerah tersebut angker setelah mendengar cerita-cerita dari warga setempat.

"Ini dulunya tempat angker ini, dulu enggak rame kayak begini," kata DA kepada TribunJakarta.com di lokasi pada Sabtu (26/11/2022). 

Salah satu kisah mistis yang ia dengar adalah keberadaan sosok misterius yang muncul dari tebing Palalong di seberang Warung Sate Shinta. 

Baca juga: Pelajar Histeris saat Longsor Datang di Warung Sate Shinta Cianjur, Anak-anak Berteriak Ketakutan

Satu kali sosok misterius itu muncul untuk membeli sate yang mangkal di Jalan Cipanas-Cianjur.

Mereka, ungkap DA, awalnya membayar dengan uang kertas biasa. Setelah sosok mereka menghilang ke tebing Palalangon, uang itu tiba-tiba menjadi daun. 

"Dulu kan suka ada tukang sate juga di sini ya, tapi yang beli suka dari atas (tebing), padahal bukan orang," kata DA. 

"Yang belinya itu uangnya itu jadi daun, ini agak agak angker dulu," ungkap dia.

DA juga menjelaskan bahwa lokasi Warung Sate Shinta dulunya kosong alias hanya diisi tanah terjal dan pepohonan. 

Foto atas berdasar Google Street Juli 2022 sebelum longsor pasca-gempa Cianjur, berjejer warung kopi dari bangunan semipermanen di Jalan Labuan Cianjur atau lebih dikenal Jalan Cipanas-Cianjur, Desa Cibeureum, Kecamatan Cugunang, Kabupaten Cianjur. Di balik warung kopi itu bukit Palalangon. Sementara di seberang deretan warung kopi itu ada restoran Ar Seven. Foto bawah bukit Palalangon longsor dan menyapu sejumlah warung kopi, restoran Ar Sevem hingga terdorong ke jurang pada Senin (21/11/2022) siang.
Foto atas berdasar Google Street Juli 2022 sebelum longsor pasca-gempa Cianjur, berjejer warung kopi dari bangunan semipermanen di Jalan Labuan Cianjur atau lebih dikenal Jalan Cipanas-Cianjur, Desa Cibeureum, Kecamatan Cugunang, Kabupaten Cianjur. Di balik warung kopi itu bukit Palalangon. Sementara di seberang deretan warung kopi itu ada kafe Ar Seven. Foto bawah bukit Palalangon longsor dan menyapu sejumlah warung kopi, kafe Ar Seven hingga terdorong ke jurang pada Senin (21/11/2022) siang. (Kolase TribunJakarta.com/Google Street)

Bertahun-tahun silam, Jalur Cipanas-CIanjur tak selebar saat ini. Suasananya sudah cukup mencekam di malam hari. 

"Terus juga di sini rawan longsor kan, berapa tahun lalu juga pernah ada longsor, tapi enggak kena ke sini (Warung Sate Shinta)," sambung DA. 

Anak-anak SD Teriak Ketakutan

Pasca-gempa Cianjur, sejumlah siswa SD Khoiru Ummah Cianjur histeris karena menjadi korban longsor dari arah bukit Palalangon.

Mereka sempat terjatuh ke dalam jurang di belakang kafe Ar Seven.

Perekam video tersebut adalah MI (46), sekuriti yang biasa berjaga di sekitaran Warung Sate Shinta.

"Itu video saya. Itu saya refleks ngerekam," ucap MI saat ditemui TribunJakarta.com di depan Warung Sate Shinta pada Sabtu.

Tim SAR gabungan menghentikan sementara operasi SAR di titik longsor Jalan Raya Cipanas-Puncak, Cianjur, Jawa Barat, Jumat (25/11/2022). 
Tim SAR gabungan menghentikan sementara operasi SAR di titik longsor Jalan Labuan Cianjur atau Jalan Cipanas-Cianjur, Desa Cibeureum, Kecamatan Cugunang, Jawa Barat, Jumat (25/11/2022).  (TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino)

Sebelum longsor ia baru saja keluar mess untuk menuju ke kafe AR Seven di Jalan Cipanas-Cianjur.

Baru saja berjalan di depan Warung Sate Shinta, MI dipanggil sekuriti lainnya dari dalam restoran tersebut.

Baca juga: Sabtu Pagi, Tim SAR Angkat 2 Jenazah Pria Korban Gempa Cianjur dari Lokasi Longsor Cugenang

"Saya pas jalan mau ke sana (kafe Ar Seven, red) dipanggil sama Pak Hasan. Saya dipanggil diajak ngopi. Dia bilang pak, ke sini ngopi," ungkap MI.

MI menuruti ajakan temannya itu dan akhirnya masuk ke dalam Warung Sate Shinta.

Di dalam Warung Sate Shinta, pada saat longsor Senin (21/11/2022) siang, terdapat beberapa pengunjung di antaranya rombongan pegawai Pemkab Cianjur.

Beberapa pegawai Pemkab Cianjur menyempatkan diri makan siang di Warung Sate Shinta setelah mengikuti acara di Desa Sarongge.

"Pegawai pemda ada yang makan-makan di sini, bupati udah lewat," ucap MI.

Bangunan yang tersisa berdiri di atas bebukitan yang longsor di Jalan Raya Cipanas-Puncak, Kabupaten Cianjur, ternyata rumah singgah milik warga Cianjur, Kamis (24/11/2022).
Bangunan yang tersisa berdiri di atas bebukitan yang longsor di Jalan Raya Cipanas-Puncak, Kabupaten Cianjur, ternyata rumah singgah milik warga Cianjur, Kamis (24/11/2022). ((TribunnewsBogor.com/Rahmat Hidayat))

"Bupati sudah lewat habis ada acara di Sarongge. Bupati udah lewat, tidak berapa lama kemudian orang Pemdanya ke sini makan-makan, bupatinya lewat," sambungnya lagi.

Ketika MI sedang asyik ngopi bersama rekan sesama sekuritinya di dalam Warung Sate Shinta, tiba-tiba saja muncul guncangan hebat.

Seisi restoran, dari semua karyawan, MI dan rekannya, termasuk pegawai Pemkab CIanjur langsung berlari keluar Warung Sate Shinta menuju ke parkirannya.

Saat berada di parkiran itu lah MI melihat siswa tersebut menangis histeris.

Sebagian siswa yang mengenakan seragam hijau-hijau itu berjongkok di parkiran, sisanya berdiri.

Mereka semua menangis kencang, merasa ketakutan melihat tanah longsoran sudah menutupi Jalan Raya Cipanas-Puncak.

"Di sana (parkiran) itu sudah ada anak-anak. Mereka pada menjerit-jerit lah, terus saya langsung video, video saya itu," kata MI.

Baca juga: BERITA FOTO Penampakan Longsor Jalan Raya Cipanas, TKP Penemuan Jasad Rombongan Guru TK Al Azhar

MI menuturkan para pelajar itu adalah anak-anak TK Islam Al Azhar 18 Cianjur.

Berdasarkan penelusuran TribunJakarta.com, para pelajar itu ialah siswi perempuan SD Khoiru Ummah Cianjur.

Kendaraan melintas di Jalan Raya Cipanas-Cianjur yang longsor di Desa Cugenang, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Jumat (25/11/2022). Di lembah ini, pada Jumat sekitar pukul 08.00 tim penyelamat berhasil menemukan rombongan guru TK Islam Al-Azhar yang menjadi korban longsor akibat gempa Cianjur, Senin (21/11/2022).
Kendaraan melintas di Jalan Raya Cipanas-Cianjur yang longsor di Desa Cugenang, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Jumat (25/11/2022). Di lembah ini, pada Jumat sekitar pukul 08.00 tim penyelamat berhasil menemukan rombongan guru TK Islam Al-Azhar yang menjadi korban longsor akibat gempa Cianjur, Senin (21/11/2022). (TribunnewsDepok.com/Alex Suban)

Sopir angkot yang mengangkut mereka harus menepi ke parkiran Warung Sate Shinta karena jalan di depannya longsor.

Sementara rombongan angkot siswa laki-laki SD Khoiru Ummah Cianjur ada di belakang dan terjebak longsoran dari bukit Palangon.

Jika ditarik garis lurus, posisi kafe Ar Seven berada di jalur longsoran dari bukit.

Setelah longsor yang begitu hebat terjadi, MI refleks mengeluarkan ponselnya dan merekam situasi pascakejadian.

MI juga mengaku langsung gemetaran melihat bangunan-bangunan restoran, seperti R Seven dan beberapa kafe lainnya sudah tertutupi tanah longsoran.

"Itu saya sudah tegang saja. Sudah ketutup tanah semuanya," ungkap MI.

Dari video yang beredar, terekam detik-detik menegangkan setelah longsor di Jalan Cipanas-Cianjur.

Para siswa perempuan SD Khoiru Ummah Cianjur dan beberapa pengunjung selamat di parkiran Warung Sate Sintha.

Mereka kebingungan menyelamatkan diri karena posisi Warung Sate Shinta di antara dua longsor.

Dalam sebuah video yang diterima TribunJakarta.com, terlihat tanah di parkiran Sate Shinta pun retak setelah gempa Cianjur.

"Itu ada yang pingsan tolongin atuh tolongin," teriak salah satu warga.

Tak lama kemudian terdengar kembali suara jeritan pelajar lantaran ada gempa susulan.

Baca juga: Dedeh Harus Korek Reruntuhan yang Timpa Warungnya untuk Dapat Cemilan Buat Sang Anak

Warga langsung berlarian mencari tempat aman lantaran khawatir kembali terjadi longsor.

Taofik Andi Rachman merupakan salah seorang yang selamat dari musibah longsor tersebut.

Terekam detik-detik menegangkan beberapa saat setelah terjadi longsor di Jalan Raya Cipanas-Puncak, tepatnya di Desa Cibereum, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur pada Senin (21/11/2022).
Terekam detik-detik menegangkan beberapa saat setelah terjadi longsor di Jalan Raya Cipanas-Puncak, tepatnya di Desa Cibereum, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur pada Senin (21/11/2022). (Istimewa)

Taofik Andi Rachman berada di dalam angkot rombongan pelajar wanita dari SD Khoiru Ummah.

Dalam postingan Facebooknya, Taofik Andi Rachman bercerita soal peristiwa mengerikan yang baru saja dialaminya tersebut.

"Kami keluar angkot, sambil zikir, bingung bagaimana keluar dari dua longsor ini," ucap Taofik dalam tulisannya yang diposting akun Facebook, Tuty Ummu Basman.

Menurut Taofik, di belakang angkot pelajar wanita itu ada beberapa mobil yang juga selamat.

Baca juga: Sebelum Salat Jumat, Dede Cari Anaknya di Lokasi Longsor Cianjur: Kita Berserah Pada Allah SWT

Pasalnya selain angkot rombongan pelajar wanita, ada juga rombongan pelajar pria.

Di spot longsor kedua, ada seorang pelajar pria memanggil, "ustaz, ustaz."

Angkot rombongan pelajar pria ini jaraknya sangat jauh dan terhempas longsor lebih besar dari arah bukit. Beberapa selamat.

Ia bingung dan mencoba menyelamatkan para siswa laki-laki tapi situasinya tak mungkin karena diamanahi untuk menjaga rombongan pelajar wanita.

Selain itu, setelah longsor di dua spot, ada dentuman dari gempa susulan.

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved