Gempa di Cianjur

Mulyadi Korban Gempa Cianjur: Pasrah Tertimpa Bangunan, Tanggung Jawab Seorang Ayah Buatnya Bertahan

Empat detik pada Senin (21/11/2022) siang merubah hidup Muhammad Mulyadi (37), warga Cijedil, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Editor: Elga H Putra
Tribun Jabar
Empat detik pada Senin (21/11/2022) siang mengubah hidup Muhammad Mulyadi (37), warga Cijedil, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Empat detik pada Senin (21/11/2022) siang mengubah hidup Muhammad Mulyadi (37), warga Cijedil, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Empat detik yang dimaksud Mulyadi adalah waktu terjadinya gempa yang melanda Cianjur pada Senin lalu pukul 13.20 WIB.

Mulyadi adalah salah satu korban luka dalam musibah gempa Cianjur.

Meski sudah berusaha menyelamatkan diri saat gempa Cianjur terjadi, guncangan yang begitu dahsyat membuat Mulyadi kalah cepat dengan robohnya bangunan.

Mulyadi tertimpa reruntuhan bangunan di toko tempatnya bekerja yang lokasinya tak jauh dari lokasi longsor akibat gempa Cianjur.

Baca juga: Viral Pencopotan Label Donatur Korban Gempa Cianjur, Ridwan Kamil Marah: Minta Polisi Usut Tuntas

"Kejadiannya begitu cepat, saat itu saya habis salat, lalu sekitar 4 detik dari gempa, tanah langsung longsor," ujarnya.

"Saya juga baru lari 3 langkah, tanah langsung menimpa saya semua," ujar Muhammad Mulyadi saat ditemui Tribunjabar.id di lokasi longsor, Sabtu (26/11/2022).

Mulyadi mengatakan dirinya sekira satu jam tertimpa reruntuhan.

Muhammad Mulyadi menjadi korban cianjur
Muhammad Mulyadi menjadi korban yang selamat meski tertimbun lebih dari satu jam di daerah Cijedil, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Saat itu dia sudah pasrah bahwa harus meninggal dunia karena saking beratnya bangunan yang menimpanya.

Namun tanggung jawabnya yang merupakan seorang ayah membuatnya menguatkan diri untuk terus bertahan dari sakitnya beban reruntuhan.

"Saya sudah pasrah, napas pun sudah habis, bahkan pengelihatan sudah kabur." katanya.

"Saya hanya bisa berzikir, dan sudah ikhlas kalau hidup saya akan berakhir saat itu.

Namun saya harus tetap sadar anak saya masih pada kecil," ucapnya dengan berurai air mata.

Baca juga: Bocah Gempa Cianjur Selamat di Reruntuhan Rumah, Tak Nangis Saat Dievakuasi, Badan Berlumur Debu


Tapi kekuatan Mulyadi tetap tak bisa membuatnya bertahan dari sakitnya reruntuhan.

Dia pun sempat tak sadarkan diri.

Beruntung setelah itu Mulyadi berhasil diselamatkan dan mendapat perawatan.

Saat ini, Mulyadi masih merasakan sakit di badannya.

Tangan kiri Mulyadi pun harus di gips.

Warga membongkar puing-puing rumahnya yang ambruk di Kampung Longkewang, Desa Gasol, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Kamis (24/11/2022). Cugenang merupakan satu di antara Kecamatan di Cianjur yang mengalami kerusakan parah akibat gempa.
Warga membongkar puing-puing rumahnya yang ambruk di Kampung Longkewang, Desa Gasol, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Kamis (24/11/2022). Cugenang merupakan satu di antara Kecamatan di Cianjur yang mengalami kerusakan parah akibat gempa. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

"Iya sekarang saya hanya bisa menutupi lubang di tokonya, soalnya masa seperti ini takutnya barang-barang di toko dijarah."

"Jadi saya harus memperbaiki, sekarang walaupun masih belum fit." jelasnya sambil ketakutan akibat trauma.

Mulyadi menuturkan dirinya kini bersyukur masih bisa diberi kesempatan untuk hidup dan berkumpul bersama keluarganya.

"Saya bersyukur masih bisa diberi keselamatan, dan alhamdulillahnya semua keluarga sehat.

Dan sekarang keluarga ngungsi ke sodara saya di Cipanas," katanya sambil berkaca-kaca.

Baca artikel lainnya dari TribunJakarta.com di Google News


Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Mulyadi Tertimbun Longsor Gempa Cianjur: Saya Hanya Bisa Berzikir, Ingat Anak Masih pada Kecil

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved