Preman Pensiun
Preman Pensiun 7 Malam Ini, Otang Cs Bingung Kang Mus di Terminal, Cecep Ingatkan Serangan Balasan
Preman Pensiun 7 malam ini, Keberadaan Kang Mus membuat Otang dan rekan-rekannya di terminal bingung dan melapor ke Cecep.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Yogi Jakarta
lihat foto
TRIBUNJAKARTA.COM - Preman Pensiun 7 malam ini, Minggu (27/11/2022) kian menarik untuk disaksikan.
Pasalnya, meski Cecep, Murad, Ujang dan Iwan berhasil mengalahkan orang bayaran Bang Edi, belum berhenti perang berakhir.
Hal itu sebagaimana diingatkan Kang Mus kepada Cecep usai menerima laporan bekas anak buahnya itu mengalahkan anak buah Bang Edi melalui perang terbuka.
Cecep pun kemudian mengingatkan kepada Murad dan Ucap tentang pesan dari Kang Mus itu.
"Kata Kang Mus karena urusan sama orang yang Bang Edi bayar berujung perang, maka itu artinya persoalan belum selesai.
Baca juga: Pembunuh Juragan Sembako di Bekasi Bekas Karyawan, Pelaku Sengaja Tunggu Korban Dini Hari
Karena mungkin mereka bakal balas dendam," kata Cecep kepada Murad dan Ujang yang datang ke pabrik kicimpring Kang Mus sebagaimana dilansir dari Instagram @premanpensiun.mncp, Minggu (27/11/2022).
Apalagi, setelah mengalahkan kubu Iyep selaku orang bayaran Bang Edi, Cecep mengambil alih jalanan yang selama ini dipegang oleh Bang Edi.
Cecep mengusir Agus dan Yayat yang selama ini jadi tangan kanan Bang Edi.
Tapi tidak dengan empat anak buah Agus dan Yayat yang selama ini menarik iuran ke pedagang kaki lima.
Empat anak buah Agus dan Yayat yang merupakan tetangga Didu dibiarkan tetap menarik ikuran ke para pedagang.
Namun mereka diminta Cecep tak lagi menyetor ke Agus dan Yayat, melainkan langsung dibagi rata kepada mereka berempat.
Cecep juga menegaskan kepada empat orang itu bahwa dia bersama Murad dan Ujang sekarang adalh beking mereka.
Asalkan keempat orang itu juga bertanggungjawab atas keamanan para pedagang.
Baca juga: Abenk Marco Kang Cecep Preman Pensiun Turut Berduka Musibah Gempa di Cianjur
Bang Edi adalah pimpinan ormas yang bernafsu menguasai bisnis di jalanan, parkiran, pasar dan terminal untuk kepentingan politiknya.
Di sisi lain, Otang dan teman-temannya di terminal bingung saat melihat Kang Mus bertemu dengan seseorang di jembatan terminal.
