Gempa di Cianjur

Sebelah Telur Mata Sapi, Siasat Sambung Hidup Pengungsi Korban Gempa Cianjur di Pasirgombong

Telur mata sapi yang hanya sebelah pun menjadi siasat menyambung hidup warga Kampung Pasirgombong, korban gempa Cianjur

Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Jaisy Rahman Tohir

TRIBUNJAKARTA.COM - Korban gempa Cianjur di Kampung Pasirgombong, Desa, Desa Sukamulya, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, kini masih terisolir

Longsoran sepanjang 300 meter, dan kondisi jalan yang terbelah selebar 30 sentimeter membuat akses menuju kampung di kaki Gunung Gede itu sulit dijangkau.

Akibatnya, bantuan berupa logistik kebutuhan sehari-hari pun terbatas.

Telur mata sapi yang hanya sebelah pun menjadi siasat menyambung hidup.

Sejak Sabtu (26/2022), logistik di pengungsian Kampung Pasirgombong menipis dan diperkirakan hanya tersisa sampai tiga hari ke depan.

Sambil terisak, Tokoh masyarakat Kampung Pasirgombong, Rahman Tamim (52) meminta bantuan logistik untuk sekira 557 warga yang mengungsi di tenda.

Asupan gizi pun begitu diperhitungkan agar dapat tetap bertahan dengan perut tak keroncongan.

"Kami mensiasati agar berhemat, makan yang dewasa dua kali saja, untuk sekali makan bantuan telur biasanya kami bagi dua," ujar Rahman dikutip dari TribunJabar.id.

Rahman mengatakan, ada tiga RT di Kampung Pasirgombong yang mengungsi di posko dengan perkiraan warga mencapai 557 orang.

Lanjut Rahman, sekali makan di posko logistik yang dibutuhkan mi instan butuh 20 dus, air 250 botol, telor 250 butir, beras 200 liter, dan minyak goreng 36 kilo.

Baca juga: Adik Dinar Candy Terdiam Tak Bisa Lari di Kelas saat Gempa Cianjur, Temannya Banyak yang Terluka

Rahman bersama warga belum berani membuka area longsoran sepanjang 300 meter di gerbang kampung.

"Pasalnya rekahan jalannya terbelah 30 sentimeter, warga masih ketakutan, nanti kalau diangkat tanah longsoran malah ada longsor baru lagi," katanya.

Lokasi Kampung Pasirgombong bisa diakses dari Desa Mangunkerta, naik ke atas melewati perkebunan teh Gedeh lalu berbelok ke kanan dan naik.

Setelah perkebunan teh jalan masih licin bercampur lumpur tanah merah.

Sebuah video didapatkan TribunJakarta memperlihatkan seorang ibu yang menyuapi balitanya memakai telur ceplok dan nasi.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved