Gempa di Cianjur
Bukti Cinta Orangtua Sampai Akhir, Jasad Ayah dan Ibu Peluk Anak-anaknya saat Longsor Cianjur
Pepatah cinta orangtua sampai akhir terbukti dengan ditemukannya jasad seorang ayah dan ibu yang ditemukan memeluk anaknya saat longsor Cianjur.
Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Yogi Jakarta
Tim yang diterjunkan mendapati jenazah keduanya dalam kondisi berpelukan.
Guru SMP Al Azhar Cianjur 18, Hadi, yang berada di lokasi kejadian memberikan kesaksiannya detik-detik penemuan Yayah dan anaknya.
Ia menyebut korban sudah dalam kondisi terlempar keluar mobil.
Jenazah kedunya ditemukan tertimbun longsor di dekat aliran sungai.
"Yang pertama ditemukan adalah Bu Yayah sama anaknya lagi mendekap," ucap Hadi, dikutip dari TribunnewsBogor.com.
Hadi menambahkan, korban lain dari rombongan KB-TK Islam Al-Azhar 18 Cianjur juga ditemukan.
Mereka berada tidak jauh dari posisi penemuan Yayah dan anaknya, yaitu Kepala Sekolah TK Al Azhar, Yeni Siti Rubaeni, dan TU sekolah, Andika Sulaiman.
"Sementara untuk bangkai mobilnya (yang ditumpangi korban) masih belum ditemukan," tutup Hadi.
Setelah itu ditemukan pria yang mendekap anaknya
Baru hari ini polisi berhasil menemukan jasad seorang pria sembari mendekap anaknya berjenis kelamin perempuan.
Baca juga: Pilu 8 Hari Ade Menunggu Ibu dan Adik di Timbunan Longsor Cianjur: Keluarga Sudah Ikhlas
Koordinator lapangan Tim Bravo Basarnas, Ikhsan Alwi mengatakan penemuan ayah dan anak itu terjadi sekira pukul 10:11 WIB.
"Korban pertama ditemukan pukul 10.10 WIB berjenis kelamin laki laki dewasa menggunakan jaket kulit hitam dan celana jeans. Sedangkan korban kedua ditemukan pukul 10.11 WIB seorang anak perempuan menggunakan baju warna ungu dan celana training warna hitam," ucapnya dikutip dari TribunJabar.
Alwi mengatakan, dua jenazah yang ditemukan merupakan ayah dan anak.
Saat pertama ditemukan korban yang laki-laki dewasa dalam posisi tengkurap dan korban anak berada tepat di sebelah kirinya.
"Posisi ayahnya itu tengkurap, si anak ada di sebelah kirinya dan dalam posisi berpelukan," ujarnya.
Proses pencarian korban, kata Alwin, terkendala dengan ketebalan lumpur dan aroma tidak sedap yang tercium di sekitar pencarian.
Setelah ditemukan dua lagi jenazah, kini tersisa 9 orang yang masih dinyatakan hilang.
Baca artikel lainnya dari TribunJakarta.com di Google News