Melongok Halte Transjakarta Tosari, Kapal Pesiar Mewah di Jantung Kota Jakarta
Bak kapal pesiar mewah yang berlabuh di jantung kota Jakarta, bentuk ikonik dari Halte Tosari ini sudah semakin terlihat.
Penulis: Pebby Ade Liana | Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Pebby Adhe Liana
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Halte Transjakarta Tosari di Jalan MH Thamrin Jakarta Pusat, kini hampir rampung direvitalisasi.
Halte Transjakarta Tosari berdiri tak jauh dari Halte Transjakarta Bundaran HI. Kedua halte hanya dipisahkan Bundaran Patung Selamat Datang.
Konsep bentuk bangunan Halte Tosari pun mirip Halte Bundaran HI, yakni menyerupai kapal pesiar mewah.
Halte Bundaran HI yang telah direvitalisasi lebih dulu diresmikan semasa Gubernur DKI Jakarta sebelumnya, Anies Baswedan, pada 15 Oktober 2022 dan kini telah difungsikan.
Sementara, revitaliasi Halte Tosari kini memasuki fase finalisasi atau penyelesaian.
Baca juga: Diguyur Hujan Deras, Anies Resmikan Halte Ikonik Bundaran HI Jelang Akhir Jabatan
Bak kapal pesiar mewah yang berlabuh di jantung kota Jakarta, bentuk ikonik dari Halte Tosari ini sudah semakin terlihat.
Salah satu moncong kapal tampak menghadap persis ke arah Patung Selamat Datang Bundaran HI.
Sementara moncong sisi lainnya, menghadap ke arah Jalan Jenderal Sudirman.

Memiliki konsep yang mirip dengan Halte Bundaran HI, Halte Tosari juga dibangun dengan dua lantai dengan panjang sekitar 80 meter.
Tak hanya menjadi tempat untuk mobilitas para pengguna Transjakarta, namun Halte Tosari juga menawarkan pemandangan keindahan kota Jakarta di kawasan Bundaran HI.
Apalagim Halte Tosari juga dilengkapi anjungan yang berada di lantai dua yang memungkinkan pengunjung bisa melihat pemandangan kota dari lokasi tersebut.
Tingginya gedung bertingkat dengan suasana perkotaan seolah menjadi pemandangan khas kalau dinikmati di sekitaran kawasan ini.
Meski bentuk kapal pesiar yang megah dan mewah dari Halte Tosari sudah semakin terlihat, namun sejumlah pekerja masih melakukan beberapa pengerjaan hingga siang hari ini.
Sempat Menuai Kritik
Sebelumnya, revitalisasi Halte Tosari yang dilakukan bersamaan Halte Bundaran HI semasa kepimpinanan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, sempat menuai kritikan.
Sejarawan JJ Rizal sempat mendesak Anies, agar berhenti melanjutkan revitalisasi tersebut.
Hal ini, diungkapkan JJ Rizal, melalui akun Twitter pribadinya.
Baca juga: Program Warisan Anies Baswedan Tak Dihapus, Heru Budi: Tahun Depan Dibangun Lagi, Tapi Sedikit
Dimana JJ Rizal menyebut, revitalisasi halte Transjakarta Tosari-Bundaran Hotel Indonesia (HI) merusak karena menutupi pandangan ke arah Patung Selamat Datang yang berstatus objek diduga cagar budaya (ODCB).
"Pak gubernur @aniesbaswedan mohon stop pembangunan halte @PT_Transjakarta tosari-bundaran hi yg merusak pandangan ke patung selamat datang en henk ngantung fontein warisan presiden sukarno dgn gubernur henk ngantung sbg poros penanda perubahan ibukota kolonial ke ibukota nasional," cuitnya dikutip dari Twitter @JJrizal, Jumat (30/9/2022).

Menurutnya, Patung Selamat Datang Heng Ngantung turut menjadi simbol keramahan bangsa, semangat bersahabat melaksanakan ketertiban dunia berdasar kemerdekaan, perdamaian abadi, keadilan sosial.
"Hotel Indonesia bukan hanya simbol awal pariwisata modern indonesia pasca kolonial, tapi arsitektur karya abel sorensen, arsitek markas besar PBB di New York bersama presiden sukarno dgn para maestro lukis en sastra indonesia yg oleh sukarno disebut "pembuka wajah muka indonesia", lanjutnya.
"Sekali lagi mohon pak gubernur @aniesbaswedan stop pembangunan halte @PT_Transjakarta yang arogan di kawasan cagar budaya penanda sejarah perubahan kota kolonial jadi kota nasional warisan Sukarno, jangan biarkan halte-halte itu jadi noda di buku sejarah masa pemerintahan bapak yang kaya prestasi," ungkapnya.
"Semoga @PT_Transjakarta menemukan model arsitektural yg lebih pantas en menguatkan vista sejarah yg berharga, kaya nilai serta perlu," kata JJ Rizal.