Gempa di Cianjur
Saat Petugas Berhasil Evakuasi Jasad Longsor Cianjur, Ade Langsung Cek: Siapa Tahu Ibu dan Adik Saya
Setiap hari, Ade tak pernah absen memantau petugas dan relawan melakukan evakuasi korban tertimbun longsor. Siapa tahu ada adik dan ibu Ade.
Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Yogi Jakarta
Keluarga Ade memiliki usaha sebuah warung kopi yang letaknya pas di lokasi terjadinya longsor.
Warung itu ditinggali ayah, ibu, adik, dan nenek Ade. Namun saat kejadian, ayah Ade sedang tak berada di warung.
Sang ayah tengah mengantarkan bekal kepada adik bungsu Ade di pesantren sehingga selamat dari musibah tersebut.

Ade pun menjadi korban gempa dahsyat yang guncangan terasa hingga Bogor Jakarta tersebut.
Rumah Ade ambruk. Beruntungnya, ia dan sang istri berhasil selamat.
Dua jam setelah gempa, Ade langsung meluncur ke warung kopi keluarganya lantaran memiliki firasat tak enak.
Selama perjalanan menuju warung ibunya, pikiran Ade terus berkecamuk.
Ia hanya bisa terus berdoa dan berharap dapat melihat langsung ibu dan adiknya dalam keadaan selamat.
Namun semua harapan itu sirna, ketika Ade menyaksikan warung milik ibunya sudah rata dengan longsoran tanah tersebut.
"Pas saya sampai sini ternyata sudah begini longsornya, warung ibu juga sudah gak ada. Langsung pasrah saya, mau gak mau harus ikhlas," ucapnya tertunduk lesu.
Detik-detik longsor Cianjur
Hasanudin nampak merenung. Sembari menghisap sebatang rokok di tangan kiri, tatapannya terlihat lesu tak bersemangat.
Lamunan Hasanudin pun terpecah ketika diajak wawancara TribunJakarta.
Ia mengaku cukup sedih, lantaran tempat bekerjanya rusak imbas gempa bumi Cianjur yang terjadi pada Senin (21/11/2022) lalu.
"Gak ngapain-ngapain a, ngelamun aja di sini lihat orang pada kerja. Saya sekuriti di sini," kata Hasanudin di Warung Sate Shinta, Jalan Raya Cipanas-Puncak, Cianjur, Jawa Barat, Senin (28/11/2022).
Hasanudin mengaku sudah puluhan tahun bekerja sebagai sekuriti di Warung Sate Shinta.