Cerita Kriminal
Anak Bungsu di Magelang Racuni Keluarganya Sampai Tewas, Pura-pura Panik Beri Pertolongan Pertama
Minuman teh dan kopi yang sudah diracun kemudian diberikan Dhio kepada keluarganya sampai mereka muntah-muntah lalu meninggal dunia.
Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Yogi Jakarta
Dhio diamankan setelah polisi melakukan olah TKP.
Dari pemeriksaan maraton yang dilakukan oleh penyidik, Dhio akhirnya mengakui semua perbuatannya yang menaruh racun di minuman teh hangat dan es kopi yang diminum para korban.
Baca juga: 1 Keluarga Meninggal Misterius di Magelang Seperti di Kalideres, Semua Jenazah di Kamar Mandi
Dhio mengaku sengaja menaruh racun di minuman karena sakit hati terhadap orang tua dan kakaknya.
Selama ini, Dhio mengaku dibebani oleh keluarganya untuk membantu perekonomian keluarga setelah ayahnya pensiun.
Sementara kakaknya tidak dibebani untuk membantu perekonomian keluarga.
Menurut Kapolresta Magelang AKBP Mochammad Sajarod Zakun, sakit hati pelaku terhadap orang tua dan kakaknya ini bermula saat sang ayah memasuki masa pensiun sekitar dua bulan silam.
Otomatis pemasukan untuk keluarga hanya bersumber dari uang pensiun yang diterima oleh Abas.
Sebab, Dhio dan Dhea tidak bekerja.
Sementara kebutuhan keluarga cukup tinggi karena Abas juga menderita sakit.

Uang pensiun tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan pengobatan Abas.
Untuk memenuhi kebutuhan keluarga, Dhio pun dibebani untuk membantu perekonomian keluarga.
Sedangkan kakak perempuannya tidak dibebani.
Hal itulah yang membuat pelaku sakit hati sehingga merencanakan pembunuhan terhadap ketiganya.
" Anak pertama (DK) sempat bekerja, tapi sekarang sudah keluar, sedangkan anak kedua tidak bekerja. Tapi dia (DDS) dibebani untuk membantu keuangan keluarga. Hal itulah yang membuat pelaku sakit hati,"jelasnya.
Dhio pun kemudian merencanakan pembunuhan dengan membeli racun jenis arsenik secara online.