Cerita Kriminal

Anak Bungsu di Magelang Racuni Keluarganya Sampai Tewas, Pura-pura Panik Beri Pertolongan Pertama

Minuman teh dan kopi yang sudah diracun kemudian diberikan Dhio kepada keluarganya sampai mereka muntah-muntah lalu meninggal dunia.

Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Yogi Jakarta
TribunJogja Nanda
Entah apa yang ada di pikiran seorang anak bungsu di Kabupaten Magelang berinisial DDS alias Dhio tega memasukan racun ke dalam minuman ayah, ibu, dan kakak perempuannya. Minuman teh dan kopi tersebut kemudian diberikan Dhio kepada keluarganya sampai mereka muntah-muntah lalu meninggal dunia. 

Padahal beberapa jam sebelumnya Agus mengaku masih bertemu para korban dalam kondisi sehat.

"Saya sempat bertemu dengan para korban dan di situ kondisinya sehat walafiat," katanya.

Saat Agus datang ke lokasi kondisi korban sudah berada di tempat yang berbeda karena sudah digotong sebelumnya oleh Sartinah, anaknya, dan Dhio.

Agus melihat Abas di kamar, Heri Riyani di kasur depan televisi, dan Dhea di kamar depan, semua dalam kondisi pingsan.

Dhio yang jadi otak kejadian ini terlihat sempat membalurkan minyak kayu putih ke badan ayahnya.

Rumah korban satu keluarga yang tewas diracun oleh anak bungsunya kini dipasangi garis polisi saat olah TKP di Dusun Prajenan, Desa Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Senin (28/11/2022).
Rumah korban satu keluarga yang tewas diracun oleh anak bungsunya kini dipasangi garis polisi saat olah TKP di Dusun Prajenan, Desa Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Senin (28/11/2022). (TribunJogja.com/Nanda Sagita Ginting)

Sementara Agus membalur badan Heri Riyani, kemudian Sartinah membalur badan Dhea dengan minyak kayu putih.

Agus tak punya curiga apapun terhadap Dhio. Bahkan Agus ikut meminta izin Dhio sebelum membawa para korban ke rumah sakit.

"Saya gak berani langsung bawa ke rumah sakit karena saya harus komunikasi dengan pihak kakak adik semua,"

"Terus saya menghubungi dan diputuskan membawa ke rumah sakit dengan persetujuan anaknya yang paling kecil juga (Dhio)," kata Agus.

Sampai di rumah sakit ketiga korban dinyatakan meninggal dunia.

Agus baru tahu Dhio pelakunya saat polisi melakukan olah TKP.

Agus merasa hancur tahu adik, ipar, dan keponakannya menjadi korban pembunuhan.

Saat ini Agus menyerahkan semua proses hukumnya ke pihak berwajib.

"Hancur hati saya sudah tau itu, walaupun itu yang diduga membunuh anaknya, tapi kan itu yang dibunuh adik saya, secara manusiawi kan seperti itu, siapa yang meninggal adek saya, saya sangat merasakan kehilangan," tuturnya.

Dhio sakit hati

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved