Cerita Kriminal
Anak Bungsu di Magelang Racuni Keluarganya Sampai Tewas, Pura-pura Panik Beri Pertolongan Pertama
Minuman teh dan kopi yang sudah diracun kemudian diberikan Dhio kepada keluarganya sampai mereka muntah-muntah lalu meninggal dunia.
Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Yogi Jakarta
Padahal beberapa jam sebelumnya Agus mengaku masih bertemu para korban dalam kondisi sehat.
"Saya sempat bertemu dengan para korban dan di situ kondisinya sehat walafiat," katanya.
Saat Agus datang ke lokasi kondisi korban sudah berada di tempat yang berbeda karena sudah digotong sebelumnya oleh Sartinah, anaknya, dan Dhio.
Agus melihat Abas di kamar, Heri Riyani di kasur depan televisi, dan Dhea di kamar depan, semua dalam kondisi pingsan.
Dhio yang jadi otak kejadian ini terlihat sempat membalurkan minyak kayu putih ke badan ayahnya.

Sementara Agus membalur badan Heri Riyani, kemudian Sartinah membalur badan Dhea dengan minyak kayu putih.
Agus tak punya curiga apapun terhadap Dhio. Bahkan Agus ikut meminta izin Dhio sebelum membawa para korban ke rumah sakit.
"Saya gak berani langsung bawa ke rumah sakit karena saya harus komunikasi dengan pihak kakak adik semua,"
"Terus saya menghubungi dan diputuskan membawa ke rumah sakit dengan persetujuan anaknya yang paling kecil juga (Dhio)," kata Agus.
Sampai di rumah sakit ketiga korban dinyatakan meninggal dunia.
Agus baru tahu Dhio pelakunya saat polisi melakukan olah TKP.
Agus merasa hancur tahu adik, ipar, dan keponakannya menjadi korban pembunuhan.
Saat ini Agus menyerahkan semua proses hukumnya ke pihak berwajib.
"Hancur hati saya sudah tau itu, walaupun itu yang diduga membunuh anaknya, tapi kan itu yang dibunuh adik saya, secara manusiawi kan seperti itu, siapa yang meninggal adek saya, saya sangat merasakan kehilangan," tuturnya.
Dhio sakit hati