Gempa di Cianjur
Orang Tua Peluk Anak Saat Gempa Cianjur, Di Balik Timbunan Tanah Masih Mendekap Hingga Akhir Hayat
Temuan korban jiwa gempa Cianjur mengungkap betapa besar cinta orang tua terhadap anak.
Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Jaisy Rahman Tohir
Sementara jasad yang dipeluk Yayah merupakan anaknya.
Yayah menjadi korban longsor Cianjur setelah menghadiri kegiatan tanam pohon, Senin (21/11/2022).
Keduanya bersama rombongan KB-TK Islam Al-Azhar 18 Cianjur lainnya berangkat menumpangi mobil milik yayasan.
Selain Yayah dan anaknya, kepala sekolah hingga karyawan ikut dalam kegiatan ini.
Sembilan orang rombongan Yayah ini pergi ke lokasi acara di Wilayah Sarongge, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Baca juga: 2 Jasad Korban Gempa Cianjur Tertimbun Sepekan, Sang Ayah Lindungi Anaknya Sampai Akhir Hayat
Acara tersebut juga ternyata dihadiri oleh Bupati Cianjur, Herman Suherman.
Namun nasib nahas menimpa Yayah dan rombongan melewati Jalan Raya Cipanas-Cianjur di Desa Cugenang, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur.
Longsor terjadi tepat di tempat mobil Yayah dan rombongan melaju setelah gempa magnitudo 5,6 mengguncang.
Mobil yang ditumpangi Yayah dan anaknya ikut tersapu longsoran bersamaan dengan restoran, warung kopi, dan bangunan di sekitarnya.
Lima hari menghilang Yayah dan anaknya ditemukan pada Jumat (25/11/2022) sekitar pukul 08.00 WIB.

Tim yang diterjunkan mendapati jenazah keduanya dalam kondisi berpelukan.
Guru SMP Al Azhar Cianjur 18, Hadi, yang berada di lokasi kejadian memberikan kesaksiannya detik-detik penemuan Yayah dan anaknya.
Ia menyebut korban sudah dalam kondisi terlempar keluar mobil.
Jenazah kedunya ditemukan tertimbun longsor di dekat aliran sungai.
"Yang pertama ditemukan adalah Bu Yayah sama anaknya lagi mendekap," ucap Hadi, dikutip dari TribunnewsBogor.com.
Baca juga: Pilu 8 Hari Ade Menunggu Ibu dan Adik di Timbunan Longsor Cianjur: Keluarga Sudah Ikhlas