Bulan Ini, Harga Telur Ayam Terus Merangkak Naik: Harga Tertinggi Menyentuh Rp 34 Ribu
Kepala Dinas KPKP Provinsi DKI Jakarta, Suharini Eliawati mengatakan tren kenaikan harga telur lantaran adanya permintaan yang tinggi.
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Jaisy Rahman Tohir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian (KPKP) Provinsi DKI Jakarta ungkap kenaikan harga telur ayam pada bulan ini, November 2022.
Kepala Dinas KPKP Provinsi DKI Jakarta, Suharini Eliawati mengatakan tren kenaikan ini lantaran adanya permintaan yang tinggi. Mengingat saat ini menjelang natal dan tahun baru (Nataru) 2023.
"Harga telur ayam pada bulan November terpantau mengalami kenaikan dibanding bulan Oktober 2022. Sebagai informasi, berdasarkan data tahun-tahun sebelumnya, saat menjelang Nataru ada tren peningkatan harga telur ayam disebabkan tingginya permintaan," katanya saat dihubungi, Rabu (30/11/2022).
Dilansir dari laman Informasi Pangan Jakarta (IPJ) (https://infopangan.jakarta.go.id/), harga telur ayam ras cenderung naik sejak 23 November 2022.
Harga telur ayam ras di sejumlah pasar pada 21-23 November di rentang Rp 27.000-29.000 per kilogram.
Kemudian angka ini mengalami kenaikan yang berkelanjutan hingga menyentuh angka tertinggi Rp 34.000 per kilogram perhari ini.
Baca juga: Jelang Nataru, Harga Telur Ayam di Pasar Cibubur Naik jadi Rp30 Ribu Per Kilogram
Selanjutnya, harga ayam telur ayam ras Rp 34.000 per kilogram ditemukan di Pasar Glodok.
Sementara di Pasar Kramatjati, harga telur ayam ras masih mencapai Rp 30.191 per kilogram.
Sejauh ini, Suharini memastikan ketersediaan telur di Jakarta masih aman hingga awal tahun 2023 mendatang.
"Namun demikian, diprediksi untuk ketersediaan telur di Jakarta mencukupi atau aman sampai awal tahun 2023. Pemprov DKI Jakarta melalui BUMD Pangan (PT. Food Station Tjipinang Jaya, Perumda Dharma Jaya dan Perumda Pasar Jaya) berkolaborasi dengan Pemerintah Pusat, Bulog dan Badan Pangan Nasional menyelenggarakan kegiatan pasar murah, bazar pangan dan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan kestabilan ketersediaan serta harga di tingkat kelurahan, kecamatan dan walikota. Selain itu, pendistribusian pangan subsidi untuk masyarakat tertentu juga masih berjalan," pungkasnya.